Senin, 21 Maret 2011

Antara A_ZOO dan A_ZUU


Pagi ini saya bangun cukup pagi jam 5 20 dan lansung melaksanakan rutinitas pagi dalam 2 bulan ini yaitu PE KA EL.
PE KA EL pada minggu ini dilaksanakan di RPH (Rumah Potong Hewan) milik Pemda DIY yang berlokasi di Giwangan.
Saya mengambil judul antara A_ZOO dan A_ZUU, muncul ketika saya mau berangkat ke RPH tadi pagi karena ada sesuatu yang unik yang berhubungan dgn dunia animal yaitu pas di perempatan lampu merah saya melihat stiker Iklan di sebuah Taksi yang bertuliskan " GEMBIRALOKA ZOO".
Gembiraloka sebenarnya adalah Zoo atau kebun binatang yang merupakan tempat rekreasi hewan kebanggaan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Menurut saya, kebun binatang gembira loka sangat intens dalam mempromosikan "ZOO"-nya kepada publik. Terbukti gembira loka begitu gencar mempromosikan lewat poster di taksi2 dan membuat sebuah webside komersil dengan nama http://gembiralokazoo.com/.
Menurut pendapat saya, jarang-jarang kebun binatang giat meng-iklankan kepada masyarakat karena harus kita sadari bahwa media promosi merupakan salahsatu faktor pendukung dalam memasarkan suatu produk termasuk produk jasa berupa kebun binatang sekalipun. mudah2an ini dapat di contoh oleh kebun binatang lainnya di indonesia.
Kemudian "A_ZUU" merupakan plesetan dari "ASU" yang merupakan bahasa jawa berarti ANJING. Kata dosen saya bahwa anjing merupakan hewan yang memiliki tingkat intelejensi yang cukup tinggi selain kuda. Tapi saran saya janganlah sekali2 anda berkata "AZUU" pada orang jawa karena ntar bisa2 anda dikebiri karena itu merupakan kata2 kasar bagi orang jogakarta dan orang jawa tengah.
Cuma pertanyaannya sekarang apakah A_zoo = A_zuu??? menurut saya tentu berbeda karena bisa aja A_ZUU merupakan bagian dalam A_ZOO tapi A_ZOO tidak selalu ada A_ZUU di dalamnya. Rumit bukan??
Bicara rumit, di Indonesia ini birokrasi dan cara berpikir orangnya sangat rumit. Hal itu disampaikan drh Supri Yanto bahwa "Terlalu Rumit masyarakat negara ini,sebagai contoh disaat di ajak untuk hal2 yang baik justru berpikir negatif dan menolak".
Dokter Supri yanto yang merupakan kepala teknis di RPH PEMDA DIY dan mantan asisten Anatomi FKH UGM , adalah orang yang memiliki jiwa motivator dan tidak pelit berbagi ilmu serta pengalamannya. Banyak ilmu yang saya dapatkan hari ini, mulai dari ilmu tentang pemotongan hewan yang benar dan memenuhi higienitas sampai membandingkan RPH di Australia dengan RPH di Indonesia. Kesimpulan yang saya dapat dari pertemuan dgn drh supri yanto yaitu ternyata dalam sebuah Rumah Potong Hewan kedispilinan,Kebersihan dan sanitasi Ante Morten ataupun Post Morten merupakan hal utama yang sangat penting diperhatikan dalam rangka menyajikan daging yang higien dan halal bagi konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar