Jumat, 04 Januari 2013

ALTERNATIF : PAKAN KOSENTRAT SELAIN PAKAN PABRIKAN


Suksesnya pengembangan industri peternakan baik ruminansia (sapi, kambing), non ruminansia , unggas dan Ikan  perlu didukung dengan ketersediaan pakan yang yang cukup baik secara kuantitas dan kualitas. sampai saat ini ketersediaan pakan yang berkualitas untuk hewan masih merupakan kendala utama dalam peningkatan produktivitas hewan. Salah satu alternatif penyediaan pakan ternak adalah memanfaatkan dan mengembangkan limbah hasil pertanian dan perkebunan yang diduga memiliki kandungan nutrisi setara dengan pakan standar (pakan kosentrat dari pabrikan).
Limbah hasil pertanian dan perkebunan cukup tersedia di Indonesia, namun potensinya belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan hewan. Pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan sebagai pakan hewan baru mencapai 30-40% dari potensi yang tersedia saat ini.
Permasalahan yang dihadapi dalam menggunakan pakan limbah pertanian dan perkebunan terdiri dari faktor pengetahuan para peternak , kualitas pakan limbah pertanian dan perkebunan dan faktor lingkungan (cemaran). 
Untuk mengatasi kendala tersebut diperlukan dukungan teknologi dan sosialisasi tentang pemanfaatan limbah hasil pertanian sebagai pakan hewan secara berkesinambungan. Mutu pakan limbah hasil pertanian dan perkebunan dapat ditingkatkan dengan beberapa pendekatan, diantaranya melalui pengolahan (pretreatment) limbah hasil pertanian, suplementasi pakan dan pemilihan limbah pertanian/perkebunan. Pengolahan limbah hasil pertanian dilakukan dengan metoda fisik, kimia, biologis maupun kombinasinya.
Beberapa pakan kosentrat yang banyak dan melimpah yang ada dimasyarakat akan coba saya tuliskan di blog ini, diharapkan kita semua tidak tergantung lagi kepada pakan kosentrat seperti jagung atau kedelai serta pakan pabrikan yang harganya sudah selangit saat ini. Beberapa pakan alternatif yang ada di masyarakat yaitu :

1. Onggok

                Onggok yang berasal dari ubi kayu merupakan hasil ikutan padat dari pengolahan tepung tapioka. Sebagai ampas pati singkong (ubi kayu) yang mengandung banyak karbohidrat, onggok dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, nilai gizi yang terkandung pada onggok adalah protein 3,6%; lemak 2,3%;air 20,31 % dan abu 4,4%.

2. Ampas Tahu

                Ampas tahu merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan tahu. Untuk menjadi bahan baku pakan, ampas tahu dapat langsung diberikan pada ikan/ ternak dengan tambahan sedikit ikan asin, atau dapat juga diolah lebih dulu menjadi tepung dengan mengeringkannya dalam oven/dijemur lalu digiling. Nilai gizi yang terkandung adalah protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%.

3. Bungkil Kelapa 

bungkil kelapa merupakan limbah dari proses pembuatan minyak kelapa,
bungkil kelapa mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi dan sangat baik digunakan sebagai campuran makanan baik itu pelet ikan maupun voor unggas dan lainnya. Bungkil kelapa memiliki kandungan protein kasarnya mencapai 20,5 % dan energi metabolis 1.540 kkal/kg. Penelitian yang dilakukan di Filipina menyebutkan bahwa dalam penyusunan ransum unggas bungkil kelapa tidak digunakan melebihi 20 %.

4. Bungkil kedelai

Bungkil kedelai tergolong bahan pakan yang mengandung protein tinggi. Kandungan nutrisinya 91% BK; 6,2% abu; 5,9% SK; 4,9% Lemak; 30% BETN; 44% PK .Bungkil kedelai yang baik biasanya berwarna krem dan teksturnya kasar. Bahan baku bungkil kedelai sering digunakan sebagai pakan ternak, karena disukai ternak unggas dan protein serta energinya sangat tinggi. Kadar asam amino essensial (lisin) sangat menonjol bila secara terpadu digunakan bersama bahan baku jagung. 

5. Ampas Rumput Laut

Pada Ampat rumput laut terdapat Berbagai sumber bahan berserat tinggi seperti selulosa, hemiselulosa, lignin.pada Ampas rumpu Laut terkandungan air sebesar 3,82-4,52 %; protein 9,32-9,19 %; lemak 23,19-21,90 %; kadar abu 2,72-2,91 %; nilai serat kasar 1,44-1,58 %. 

6. Limbah Sayur dari Pasar

Limbah pasar misalnya limbah buah, limbah sayuran. Untuk penggunaan limbah sayur dan buah sangat perlu dibikin fermentasi terlebih dahulu untuk meningkatkan kandungan gizi yang terdapat di dalam limbah pasar ini. Kandungan gizi yang terdapat dalam limbah pasar (sayur dan buah ) memiliki kandungan Protein 9 - 31 %, Lemak 2 -3 %, Serat kasar 9-34%.

Sebernarnya masih banyak lagi hasil samping ( red. Limbah) dari pertanian yang bisa di jadikan pakan alternatif untuk meningkatkan kualitas pakan untuk hewan sehingga dapat dihasilkan pakan yang mudah, murah dan berkualitas sehingga dapat menekan biaya produksi dalam pembudidayaan hewan baik ternak ruminansia (sapi, kambing) non ruminansia, Unggas serta Perikanan karena lebih dari 80 % biaya produksi peternakan dan perikanan tersedot di biaya pakan. Saatnya kita sedikit membuka buku dan mau untuk yakin bahwa untuk mendapatkan pakan yang baik secara kualitas dan kuantitas tidak harus selalu mahal asalkan tahu ilmunya. bukan begitu??? 

Referensi : dari berbagai sumber test buku dan internet.





 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar