Nang deso rame membicarakan tentang pilihan kepala desa....mulai pembicaraan di kehidupan nyata maupun di dumay...akan tetapi ada yang menarik pada pilkades mendatang, meskipun masih tahun depan akan tetapi atmosfer persaingan untuk mendapatkan simpati masyarakat desa gunungsari sudah di mulai sedari sekarang. seperti beberapa waktu lalu dari Bakal Calon (Balon) kades A membagi-bagikan Beras dan uang sebesar Rp 50.000 kepada warga gunungsari sedangkan calon M tidak kalah untuk bergeriliya namun dengan cara yang berbeda bukan dengan gelonotran kekayaan tapi dengan memberikan tausiyah dan pendidikan kepada warga gunungsari.
Sebagai gambaran bahwa memang sudah dikenal khalayak ramai bahwa calon A terkenal dengan kekayaan keluarganya yang dipandang sebagai keluarga mapan. sedangkan Bakal Calon (Balon) Kades M dipandang sebagai seorang tenaga pengajar/pendidik (Guru) baik ditingkat sekolah dasar maupun tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
Pertarungan perebutan kursi kepala desa ini sangat menarik untuk diperhatikan karena dari dua calon yang ada cara menarik perhatian masyarakat berbeda, yang satu dengan harta/uang dan yang satu dengan ilmu/kecerdasan/intelektual.

Terlebih jika calon yang diusung tidak mengetahui alur birokrasi yang ditetapkan oleh pemerintah desa, maka akan kalah mendapatkan bantuan dana dari pemkab dan akan menjadi desa tertinggal dan akan mundur kebelakang, akibatnya para pemuda banyak yang meninggalkan desa, karena desa kurang bisa menyediakan kebutuhan para pemuda. Dan lembaga-lembaga keorganisasian baik yang profit, setengah profit maupun non profit akan terbengkalai yang disebabkan karena salah dalam memilih seorang kepala desa.

Oleh karena itu memilih seorang pemimpin dalam hal ini kepala desa, pilihlah pemimpin yang bisa memperjuangankan aspirasi masyarakat gunungsari, pemimpin yang memiliki moralitas tinggi, pemimpin yang bisa diandalkan dalam membangun desa dan pemimpin yang merakyat. Dan jangan memilih pemimpin yang terlalu royal membagi-bagikann duit, karena bisa-bisa jatah raskinmu kelak diembat juga.
*** DESA DIBANGUN DARI UANG RAKYAT DAN APBD. DESA TIDAK DIBANGUN DARI UANG PRIBADI DAN UANG KELUARGA ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar