Tampilkan postingan dengan label bangunan ramah lingkungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bangunan ramah lingkungan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Maret 2012

mematikan lampu untuk melihat dunia lebih terang

Menyelamatkan dunia dengan menghemat listrik.


Tulisan ini terinspirasi oleh berita-berita tentang earth hour yang ditulis di situs voaindonesia edisi minggu, 27 Maret 2011 dan yang terbaru 5 Kota Besar Indonesia Dukung Aksi Earth Hour 2012

Earth Hour pertama berlangsung di Sydney, Australia pada tahun 2007. adalah World Wildlife Fund (WWF) mengorganisasi acara tahunan Earth Hour ini. Pada dasarnya earth hour adalah menghemat penggunaan listrik dengan mematikan semua peralatan yang mengkonsumsi daya listrik selama 1 jam secara serentak. Tentu efek dari hal tersebut luar biasa, mengingat data dan fakta berikut :

Energy Analysis and Policy Office (EAPO) mencatat bahwa emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan listrik sekitar 26 persen dari total emisi Indonesia.
Faktanya, menurut data PLN tahun 2005, 82 persen listrik Jawa-Bali dibangkitkan dengan menggunakan berbagai macam bahan bakar fosil (minyak, gas, batubara) dan sekitar 27 persennya dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang menghasilkan banyak karbondioksida.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksi populasi manusia di seluruh dunia akan meningkat dari 6 milliar pada tahun 2000 menjadi 10 milliar manusia pada 2040. Peningkatan permintaan energi per kapita diprediksi meningkat menjadi dua kali lipat pada tahun 2050. Angka itu terus membengkak empat kali lipat tahun 2010. Sementara itu persediaan fosil kian kecil.

Apa gunanya mati lampu 1 jam buat saya?
Jika 10% penduduk Jakarta mematikan lampu ketika EARTH HOUR, kita bisa hemat 300 MW = mematikan 1 pembangkit listrik = menyalakan 900 desa = hemat 267 ton CO2 = hemat 267 pohon (karena 1 pohon bisa hirup 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya) = lebih banyak O2 buat 535 orang!
Itu baru di Jakarta!
Dengan alasan tersebut. Penting kan, menghemat listrik?

Memang ada banyak cara, untuk menghemat penggunaan listrik. antara lain :
Dengan menerapkan konsep green building sebenarnya bisa menghemat pengeluaran. Mari kita lihat apa yang bisa dihemat jika kita menerapkan green building.
Berikut adalah factor-faktor green building yang dapat menghemat pengeluaran listrik.

  1. Mengoptimalkan ventilasi dapat menghemat listrik dari penggunaan AC, yang memakan daya besar. Dengan mengoptimalkan ventilasi tentu sirkulasi udara lancar dan ini menyebabkan ruangan tidak panas yang dipengaruhi pergerakan udara diruangan.
  2. Membuat jendela yang lebar, juga dapat menghemat pengeluaran listrik, ini disebabkan ruangan akan mendapatkan pencahayaan dari luar. Tentu tidak akan dibutuhkan cahaya lampu untuk menerangi ruangan jika memang ruangan mendapat cahaya yang cukup. Ini artinya akan menghemat pemakaian listrik dari menyalakan lampu.
  3. Meminimalkan jumlah komputer yang dipakai, dengan menggunakan teknik cloning PC. Kita akan menggunakan penghematan, yang bukan hanya berpengaruh terhadap penghematan listrik semata, tetapi juga dapat memangkas banyak biaya. Tentu boss akan senang dan dijamin bulan depan naik gaji kalau mengusulkan penghematan dengan cara ini :-)

Baik mari kita cermati ide ini. Kita akan memangkas biaya investasi perangkat komputer, mengurangi biaya upgrade perangkat komputer, dan menghemat pengeluaran untuk pembelian software original.

Ide ini dimungkinkan dengan adanya software betwin. Dengan memasang software ini maka sebuah CPU dapat digunakan untuk 2 atau lebih monitor.

Betwin adalah perangkat lunak/software yang menjadikan beberapa pengguna/user secara bersamaan dan berdiri sendiri menggunakan resources sebuah komputer yang berjalan pada windows 2000 profesional, windows XP (32 bit) atau Home Edition. Secara sederhana dapat diartikan betwin membuat sebuah komputer bisa digunakan secara bersamaan dan berdiri sendiri dalam menjalankan softwarenya oleh beberapa pengguna.

Dengan adanya VGA Card PCI yang memiliki 2 port maka dengan 1 CPU dimungkinkan untuk digunakan oleh 4 user.
Untuk masalah keyboard dan mouse dapat kita selesaikan dengan menancapkan USB Hub yang punya banyak port.
Mari kita hitung penghematan biaya. Karena 4 orang menggunakan hanya 1 CPU. Maka:

  • hemat 3 CPU, Tinggal Kalikan dengan harga spesifikasi CPU yang digunakan, ini yang disebut menhemat biaya investasi perangkat keras komputer
  • Hemat 3 kali, biaya pembelian Lisensi software original
  • hemat 3 kali biaya upgrade perangkat keras
  • Hemat pemakaian daya listrik. Dapat dihitung dengan rumus (Jumlah CPU yang berkurang x daya/CPU x waktu CPU menyala)= jumlah daya yang dipakai dalam satuan KwH. Dan kalikan dengan biaya per KWH. 


Baiklah sekarang apa saja yang dibutuhkan, untuk menerapkan ide kita yang ketiga ini?

Tentu saja kita membutuhkan komputer dengan spesifikasi minimal seperti di bawah ini :
Pentium III 450 MHz atau lebih, RAM 192 MB untuk 2 user (masing2 64 MB), USB Port, Slot PCI atau VGA, software betwin, System Operasi, monitor, keyboad dan mouse.

Cara instalasinya diluar lingkup ide ini, namun dijamin gampang dan anti ribet. kalau penasaran silakan searching dengan mesin pencari kesayangan anda.

Ini akan bekerja di lingkungan windows operating system. Untuk pelaksanaan dalam system operasi linnux kita dapat meng-kloning PC dengan adanya LTSP, untuk cara nya silakan di cari di internet menggunakan mesin pencari kesayangan anda.

Dari berbagai sumber

Kamis, 02 Februari 2012

the green mosque

keren nggak?
ini bukan sebuah karangan "mesjid hijau" yang saya maksud bukanlah sebuah mesjid yang di cat dengan warna hijau. melainkan sebuah mesjid yang menerapkan konsep green building pada bangunannya.
adalah Oussama Jammal, Direktur The Mosque Foundation, yayasan pendiri masjid ini. Green Mosque, alias Masjid Hijau. Ini adalah masjid pertama di Amerika yang mengadopsi konsep ramah lingkungan.yang terletak di pinggiran kota Chicago.

bangunan mesjid ini dibuat dengan jendela yang besar sehingga tidak memerlukan penerangan yang banyak, hebatnya listrik untuk mensuplai kebutuhan mesjid diperoleh dari atap dengan panel surya.

mesjid ini  bukan hanya menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam bangunan saja tapi juga pengelolaan masjidnya.
mungkin sudah saatnya memperbanyak bangunan yang menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan.

Kamis, 24 November 2011

universitas hijau

konsep green harus diterapkan di segala aspek kehidupan, setelah banyak hotel dan produk ramah lingkungan, kini juga tempat para pelajar menuntut ilmu dibuat dengan konsep green.


Green desain merupakan tren yang sangat populer di arsitektur modern,Sekolah Seni, Desain dan Media di Nanyang Technological University di Singapura memiliki atap yg berfungsi sebagai ruang pertemuan informal dengan ide linier,Atap ini menciptakan ruang terbuka, melindungi bangunan, mendinginkan udara sekitarnya dan menampung air hujan untuk irigasi lansekap.


universitas yang hijau bukan dengan cat. patut diperbanyak di indonesia

Kamis, 08 September 2011

pembangkit listrik di bawah toilet

Menurut penelitian, rata-rata orang membuang 7000 liter air ke toilet tiap tahunnya, apalagi orang yang menggunakan model toilet yang ada fluhshernya. Nah, bayangin kalo lebih dari setengah populasi dunia menggunakan toilet model itu maka akan ada milyaran liter air yang akan terbuang cuma-cuma. Lalu muncullah ide untuk memanfaatkan air yang dibuang tersebut. Dialah Tom broadbent, seorang mahasiswa yang menciptakan pembangkit listrik dari air buangan toilet ini, namanya HyDro Power.


Prinsip kerja pembangkit listrik ini layaknya PLTA pada umumnya, hanya saja sumber air yang akan memutar turbin ini bukanlah dari air terjun, melainkan dari aliran air buangan rumah tangga, seperti toilet tadi, shower, dll. Air buangan tadi akan memtar turbin yang selanjutnya akan menghasilkan listrik pda generatornya.

Namun katanya, pembangkit ini lebih efektif digunakan pada gedung-gedung tinggi. Ya, secara gedung tinggi seperti apartemen pasti deras dunk aliran airnya, jadi bisa berkesinambungan listrik yang dihasilkan

Prinsip kerja pembangkit listrik ini layaknya PLTA pada umumnya, hanya saja sumber air yang akan memutar turbin ini bukanlah dari air terjun, melainkan dari aliran air buangan rumah tangga, seperti toilet tadi, shower, dll. Air buangan tadi akan memtar turbin yang selanjutnya akan menghasilkan listrik pda generatornya.

Namun katanya, pembangkit ini lebih efektif digunakan pada gedung-gedung tinggi. Ya, secara gedung tinggi seperti apartemen pasti deras dunk aliran airnya, jadi bisa berkesinambungan listrik yang dihasilkan.... :D

Rabu, 07 September 2011

hotel kartu berwarna hijau dan bahan mudah terurai.



Ahli kartu stacker Brian Berg bekerja sama dengan Holiday Inn untuk membuat  hotel kartu. Dan sementara Brian membuktikan kekuatan ciptaan-Nya dengan duduk di atas tempat tidur, bahkan di toilet yang terbuat dari daur ulang kartu. Desainnya sendiri terbuat dari 200.000 kartu yang digunakan untuk bangunan yang membentang seluas 11 mil ini.


hotel hijau di bangun dengan bahan daur ulang

 

'Save the Beach' Hotel dibangun seluruhnya dari sampah yang dikumpulkan di pantai Eropa dan didirikan di salah satu pantai paling kotor di Roma. 12 ton sampah digunakan untuk membuat tiga kamar tidur dan dua kamar mandi.


waw hotel yang mengkampanyekan globar warming banget ya. kalo di indonesia apa ada yang mau menginap di hotel kayak gini?