Tampilkan postingan dengan label energi terbarukan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label energi terbarukan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 11 Februari 2012

plastik yang mudah terurai

Sejak ditemukan oleh Baekeland pada tahun 1909, plastik yang awalnya hanya digunakan untuk kepentingan Perang Dunia Pertama, mulai diproduksi secara massal.Produksinya juga berkembangsecara luar biasa, dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.

Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai persoalan lingkungan, yaitu tidak dapat diuraikan secara alami oleh mikroba di dalam tanah,sehingga terjadi penumpukan sampah palstik yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan.
Kelemahan lain adalah bahan utama pembuat plastik yang berasal dari minyak bumi, yang keberadaannya semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui.dengan semakin gencarnya seruan untuk menjadi lebih hijau, muncul beberapa solusi, misalnya 3R (reduce, reuse dan recyle). Sayangnya daur ulang plastik tidak mencapai 30% dari total plastik yang diproduksi. dan solusi yang terbaru adalah bioplastik.

tetarik dengan berita dari voice of america tentang Dua Siswa SMA Bali Buat Plastik RamahLingkungan dari Ketela Pohon Sabtu, 02 Oktober 2010 
Anak Agung Sagung Suryawati dan Ni Wayan Primayanti berhasil membuat plastik dari zat pati yang terdapat dalam ketela pohon atau singkong. menariknya, selain mudah terurai plastik tersebut juga bisa di makan.beberapa mahasiswa universitas negri malang membuat plastik biodegradible dari ubi jalar. menurut mereka, elastisitas dari plastik biodegradible dari ubi jalar dengan aditif senyawa limonen dari kulit jeruk adalah salah satu yang dapat menjanjikan. Adanya senyawa limonen sebagai bahan aditif  dalam pembuatan plastik biodegradible dapat meningkatkan elastisitas plastik sehingga lebih mudah untuk didegradasi dan ramah lingkungan. Senyawa limonene banyak terkandung dalam kulit jeruk, yaitu 94 % minyak.

ada beberapa jenis bioplastik.

1.Plastik berbahan dasar amilum, disebut juga Plastarch, adalah bioplastik yang paling luas digunakan, mendominasi 50% pasar bioplastik. Plastarch ini terbuat dari amilum, yang dalambentuk murni sering digunakan sebagai kapsul obat. Amilum ditambahi dengan bahan fleksibiliser dan plastikeser seperti sorbitol dan gliserin sehingga amilum menjadi bersifat termoplas (lebur dan dapat dibentuk pada suhu tinggi, mengeras dan stabil pada suhu sedang)
2.Plastik PLA (asam polilaktat) adalah plastik transparan yang diproduksi dari gula tebu atau glukosa. Sifat plastik PLA ini mirip dengan plastik petrokimia yang konvensinal, seperti PE dan PP, sehingga dapat diproduksi dengan alat-alat pabrik plastik standar yangsudah ada. Plastik PLA umumnya digunakan untuk membuat kantong pembungkus, botol minuman dan cangkir.
3.Poli-3-hidroksibutirat (PHB) adalah polyester yang dibuat dari amilum atau glukosa yang dihasilakn oleh bakteri tertentu. Karakteristiknya serupa dengan petroplastik polipropilene (PP). PHB memiliki titik lebur lebih dari 130oC dan dapat terbiodegradasi tanpa sisa.
4.Genetically modified (GM), masih merupakan tantangan bagi industri bioplastik. Salah satu percobaan adalah menggunakan jagung yang dimodifikasi. GM bioplastik masih dalam tahap pengembangan

ini patut menjadi perhatian pemerintah.

Senin, 06 Februari 2012

penerangan jalan menggunakan energi terbarukan

  

gambar tersebut adalah sebuah lampu penerangan jalan umum yang menggunakan solarcell sebagai pensuplai dayanya. ini merupakan produk ramah lingkungan yang menggunakan konsp energi terbarukan. mungkin bumi kedepan tidak akan bergantung kepada sumber listrik yang berasal dari bahan bakar berbasis fosil yang semakin hari semakin menipis persediaannya. 

  
Solar cell adalah teknologi merubah cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan photovoltaics . Secara umum cara penggunaan tenaga matahari ini dibagi dua yaitu aktif dan pasif. Penggunaan secara aktif yaitu menggunakan teknologi panel photovoltaic atau panel tenaga surya untuk mengumpulkan energi listrik. Sementara cara penggunaan secara pasif adalah dengan cara mengatur arah bangunan, menggunakan material yang menyerap panas dan desain bangunan yang secara alami memperlancar sirkulasi udara didalam bangunan.

Kamis, 08 September 2011

pembangkit listrik di bawah toilet

Menurut penelitian, rata-rata orang membuang 7000 liter air ke toilet tiap tahunnya, apalagi orang yang menggunakan model toilet yang ada fluhshernya. Nah, bayangin kalo lebih dari setengah populasi dunia menggunakan toilet model itu maka akan ada milyaran liter air yang akan terbuang cuma-cuma. Lalu muncullah ide untuk memanfaatkan air yang dibuang tersebut. Dialah Tom broadbent, seorang mahasiswa yang menciptakan pembangkit listrik dari air buangan toilet ini, namanya HyDro Power.


Prinsip kerja pembangkit listrik ini layaknya PLTA pada umumnya, hanya saja sumber air yang akan memutar turbin ini bukanlah dari air terjun, melainkan dari aliran air buangan rumah tangga, seperti toilet tadi, shower, dll. Air buangan tadi akan memtar turbin yang selanjutnya akan menghasilkan listrik pda generatornya.

Namun katanya, pembangkit ini lebih efektif digunakan pada gedung-gedung tinggi. Ya, secara gedung tinggi seperti apartemen pasti deras dunk aliran airnya, jadi bisa berkesinambungan listrik yang dihasilkan

Prinsip kerja pembangkit listrik ini layaknya PLTA pada umumnya, hanya saja sumber air yang akan memutar turbin ini bukanlah dari air terjun, melainkan dari aliran air buangan rumah tangga, seperti toilet tadi, shower, dll. Air buangan tadi akan memtar turbin yang selanjutnya akan menghasilkan listrik pda generatornya.

Namun katanya, pembangkit ini lebih efektif digunakan pada gedung-gedung tinggi. Ya, secara gedung tinggi seperti apartemen pasti deras dunk aliran airnya, jadi bisa berkesinambungan listrik yang dihasilkan.... :D

Senin, 20 Desember 2010

bio plastik hasil rekayasa genetik

mungkin jika anda belum pernah membaca atau tak pernah browsing dengan kata hijau atau global warming anda tidak akan pernah menemukan kata bioplastik.
apakah itu?
bioplastik adalah produk pengganti plastik yang ramah lingkungan.


Bioplastik memang layak dikembangkan sebagai pengganti plastik yang terbuat dari bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, yang saat ini mulai menumpuk di lautan sebagai polutan.  Hanya masalah waktu bioplastik akan menjadi bagian keseharian manusia sama sepertikotoran atau lumpur di sekeliling kita.

Sebuah terobosan baru dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan dari Brookhaven National Laboratory dan Dow AgroSciences. Genetik tanaman salah satu keluarga dari kubis --Arabidopsis-- direkayasa agar menghasilkan sebuah asam lemak sebagai bahan dasar bioplastik.Arabidopsis sendiri merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai model di laboratorium.

Omega-7 merupakan asam lemak yang banyak digunakan untuk membuat bioplastik. Karenanya untuk menghasilkan omega-7 dalam jumlah banyak, ilmuwan-ilmuwan tersebut memusatkan perhatiannya pada biji tanaman. Menurut hasil riset mereka yang telah dipublikasikan online di jurnal Plant Physiology, hingga saat ini mereka masih mendapati tanaman Arabidopsis bisa menghasilkan asam lemak tersebut di bijinya dalam jumlah yang banyak.

Meski hasil riset yang dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan di Brookhaven National Laboratory dan Dow AgroSciences menunjukkan bahwa memproduksi bahan tersebut dalam skala industri memungkinkan untuk dilakukan, namun masih tetap diperlukan lebih banyak riset dan teknologi untuk mengekstraksi bahan-bahan yang terkandung di dalam tanaman. Dan tentunya tidak akan ada polemik jika bioplastik dibuat dari tanaman non pangan.



sumber planethijau dot com

Jumat, 03 Desember 2010

teknologi ramah lingkungan

Ada tiga hal pokok yang jadi pilar mitigasi Pemanasan Global, yaitu efisiensi energi, beralih ke teknologi non fosil yang ramah lingkungan, dan mempercepat penggunaan teknologi ramah lingkungan

penyebab utama dari pemanasan global adalah manusia. Ada dua sumber emisi CO2, yaitu alami dan buatan manusia (anthropogenic). Yang paling besar jumlahnya adalah sumber dari manusia (yaitu dari sumber energi, khususnya energi fosil (minyak bumi, batubara, dan gas bumi) yang dibakar untuk mendukung kehidupan manusia. Naiknya kadar CO2 akibat pembakaran bahan bakar fosil yang melampui kadar yang pernah ada menyebabkan terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang terparah terjadi di daerah khatulistiwa dimana Indonesia berada. Karena jika es kutub mencair, akibat naiknya suhu global, maka cairan es tadi mengalir dari kutub ke khatulistiwa, sehingga menyebabkan naiknya permukaan air laut yang dapat menenggelamkan pulau-pulau di katulistiwa. Perubahan iklim akibat dampak pemanasan global diantaranya : (1)meningkatnya intensitas hujan yang akibatnya akan sering terjadi banjir, baik di daerah basah maupun kering. (2)Berkurangnya sumber air yang akan menyebabkan menurunnya produksi pangan. (3)Meningkatnya jumlah penyakit dan kematian akibat gelombang panas, angin puting beliung, banjir, kekeringan, kebakaran serta meningkatkan kekurangan gizi.


pemanasan global dapat dikurangi dengan : (1)melakukan Konservasi dan Efisiensi Energi (Mengurangi penggunaan kendaraan, meningkatkan efisiensi alat pemanas, pendingin, lampu dan alat-alat rumah tangga lainnya, Meningkatkan efisiensi PLTU batubara), (2)melakukan penangkapan dan penyimpanan karbon, yaitu Memperkenalkan sistem penangkapan CO2 dan menginjeksikannya ke lapisan tanah dalam (formasi batuan) dari PLTU batubara skala besar atau gas, menggunakan sistem penangkapan pada produksi hidrogen dari bahan bakar batubara untuk milyaran kendaraan bermotor; Menggunakan sistem penangkapan dalam proses pembuatan bahan bakar sintetis dari batubara sebanyak 30 juta barel per harinya.  (3)menggunakan Bahan Bakar Rendah Karbon, diantaranya mengganti PLTU batubara dengan bahan bakar gas; Mengganti batubara dengan PLT Nuklir. (4)menggunakan Energi terbarukan dan Biostorage, diataranya energi angin,energi matahari/tenaga surya, hidrogen, meningkatkan produksi ethanol untuk biofuel, menghentikan pengggundulan/perusakan hutan, dan mengembangkan konservasi pengolahan lahan untuk tanaman