Selasa, 26 Mei 2009

DAERAH BUTUH BANYAK D3 Kesehatan Hewan

Pos Kesehatan Hewan/Laboratorium Kesehatan Hewan
Sabtu, 22 September 2007
Perpanjangan tangan dinas di lapangan dalam pelayanan kesehatan hewan adalah Pos Keswan. Pos Keswan di Sumatera Barat pada tahun 2003 tercatat sebanyak 18 buah. Seiring dengan adanya penambahan kabupaten di Sumatera Barat, pada tahun 2004 jumlah Pos Keswan bertambah menjadi 30 buah dan tahun 2005 telah berjumlah 34
buah, namun secara administratif maupun satuan ternak (animal unit) jumlah ini masih kurang.
Ditinjau secara administratif (di mana setiap 3 Kecamatan harus ada 1 Pos Keswan), berarti di Sumatera Barat dibutuhkan 51 Pos Keswan dari 152 Kecamatan sehingga masih kurang 17 Pos Keswan. Sedangkan ditinjau dari populasi ternak dimana setiap populasi ternak 2000 satuan ternak (animal unit) harus ada 1 poskeswan. Populasi ternak
besar (kerbau, sapi, kuda) dan kecil (kambing, domba, babi) serta unggas tahun 2004 masing-masing berjumlah 925.375
ekor dan 229.551 ekor serta unggas 26.731.217 ekor yang setara dengan 1.093.612 satuan ternak.
Dengan demikian untuk melayani 1.093.612 satuan ternak dibutuhkan 547 Pos Keswan.
Idealnya setiap Pos Keswan memiliki sumberdaya manusia yang terdiri dari : 1 (satu) orang Dokter hewan sebagai Kepala Pos Keswan (tenaga medis), 1 (satu) orang tenaga administrasi dan 3 (tiga) orang Mantri hewan/Paramedis veteriner serta 3 (tiga) orang Petugas reproduksi yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota atas usul Kepala Dinas Peternakan/Dinas yang berwenang, sehingga diharapkan Pos Keswan dapat melayani 3 kecamatan.

Rabu, 13 Mei 2009

APA SIH AVIAN INFLUENZA (AI) itu

Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 varian H dan 14 varian N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_burung)

Selasa, 12 Mei 2009

Nyamplung sebagai BBM alternatif

STadi pagi pas mau kuliah Ilmu bedah, sempat-sempatin mampir di perpus FKH tuk baca Koran KR gratis. ada yang unik di sana yaitu : tentang Nyamplung Nyemplug. hehe..maksudnya?gini lho..ternyata nyamplung (Calophyllum inophyllum) dapat di gunakan sebagai BBM pengganti minyak dan solar. canggih ga tuh.

tuk referensi baca disini dan disini.

jadi pingin nyemplung pake nyamplung..hehe.. asal ga nyemplung ke kolam buaya aja.. Mati gw Ntar.
mau nulis apa lagi ya ?? udah itu aja dulu...ntar2 disambung lagi soale TIK FKH UGM mau istirahat.
-nuwun-

Sabtu, 09 Mei 2009

PIKIRAN ANAK FKH >< PIKIRAN KAMU


Coba perhatikan gambar disamping....itulah sindrom bagi mahasiswa yang kuliah di FKH UGM (Fakultas kedoktera hewan UGM) karena ketika kamu melihat hewan sebagai suatu hewan tapi calon dokter dan mantri hewan melihat itu adalah mahluk yang perlu di pelajari dan amati. yah begitulah dunia anak dokter hewan kali ya. aku juga bingung....... -nuwun-

Fakultas Perobatan Veteriner UPM akan bertamu ke FKH UGM.

Dalam rangka bertukar pengalaman di bidang penyelenggaraan pendidikan tinggi, maka pada tanggal 13 Juni 2009 akan datang ke FKH ugm 30 orang tamu dari UPM.
Dalam pertemuan itu akan diselenggarakan Acara Diskusi Ilmiah dan malam kesenian. Pada akhir pertemuan diharapkan akan segera diwujudkan berbagai kerjasama antara lain tukar menukar dosen dan mahasiswa untuk belajar di Malaysia dan kegiatan penelitian bersama.

jangan h1n4 h1n1 (Flu babi)

menurut saya ada yang salah dalam ketakutan rakyat bangsa kita (Indonesia) dalam menanggapi kasus Zoonosis (penyakit yg menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya).. karenaflu burung atau flu babi tidak dengan begitu mudahnya menular dari hewan ke manusia dan tidak selalu mentang-mentang di bilang flu babi atau flu burung ...burung dan babi harus dimusnahkan.

sebenarnya virus h1n1 atau flu babi adalah Keluarga Orthomyxoviridae terdiri dari genus Influenzavirus A dan B.Yang perlu kita ingat, yang namanya zoonosis tidak dengan mudahnya menular dari hewan ke manusia dan membutuhkan waktu rata-rata 120 tahun.

flu h1n1 ini saya rasa aman untuk indonesia karena flu ini menyebar di meksiko saat ini. jadi sekarang bukan babinya yang harus kita isolasikan atau kita musnahkan tapi bagaimana antisipasi kita agar flu h1n1 tidak sampai ke negara kita ini.

Kamis, 07 Mei 2009

Beda Cowok dengan Pria


iseng-iseng cari di om google terkait ama iklan Cowok tuh beda ma Pria....akhirnya gw menemukan perbedaan itu. mau tau...
P : Seimbang antara penghasilan dan pemasukan
C : Seimbang antara hutang dan pembayaran minimum

P : Mendukung emansipasi wanita, tapi tetap membayari bon makan wanita
C: Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri

P : Meminta Anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon
C : Pura-pura Anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon

P : Putus dengan pasangannya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya
C : Putus dengan pasangannya sambil kabur dari rumah, merokok

P : Mencintai wanita 10 % pada pertemuan awal dan meningkat terus
C : Mencintai wanita 100 % pada pertemuan awal dan menurun terus

P : Mikirnya “Aku masih kurang pengetahuan, harus belajar lebih banyak”
C : Mikirnya “Aku yang terhebat di muka bumi, siapapun aku hadapin !!!”

skrang pertanyaanya kamu masuk yg mana kawan??

KEDOKTERAN HEWAN UGM Meng-GAUL.


Ops..judul yang aneh? apa mesum ya? yang penting judul kali ini melambangkan keinginan FKH UGM untuk gaul tau ga...tadi pagi pas penulis lagi asik2 ngamatin papan pengumuman di FKH UGM eh ga taunya muncul segerombolan Anak sekolah berpakaian baju batik dan rok putih...wew ngapain anak sekolahan pagi2 gini ke kampus?? Bolos kuliah ye...pikir gw

ternyata setelah buka webside FKH UGM, ternyata gw dapat pencerahan kalo anak-anak ingusan itu(anak sekolah) lagi study Tour in FKH UGM..ceile keren banget coy...mudah2an FKH UGM dapat memasyarakat dikalangan siswa yang nantinya bisa jadi mahasiswa.

Jangan kayak saya yg tau FKH karena pikirnya nih Jurusan aneh dan Unik karena dengan nama DOKTER HEWAN...kalo loe kenal FKH dari mana? crita lah disini...(ngarep hehe)

OBAT NYAMUK dan BURUNG


Tadi siang (Kamis, mei 2009) sehabis bikin gambar Mikroanatomi, aku lansung masuk kelasbuat ngikutin kuliah ILMU HEWAN LABORATORIUM.
Pas nyampe kelas dosennya udah berkoar-koar tentang Sensitifitas burung terhadap Pencemaran lingkungan.
inti sari (wew...kayak bunga aja coy)dari mata kuliah ini ternyata burung merupakan hewan yang paling baik untuk digunakan sebagai hewan laboratorium untuk penelitian pencemaran lingkungan baik pencemaran udara,air dan limbah.
cerita punya cerita, dosen kita bercerita ternyata burung beo milik pasienya yang sesak lalu mati setelah di diagnosa menghirup Obat nyamuk semprot dalam ruangan tertutup.
ternyata benar ya...kalo di iklan-iklan obat nyamuk pasti bintang iklannya ibu-ibu dan anak kecil, tetapi tetap aja kawan obat nyamuk itu berbahaya banget bagi kesehatan karena burung aja mati.
kata dosen gw "Maka beruntunglah orang yg punya burung, sebelum orangnya mati burungnya mati duluan".hehe

DEPTAN SOK TAHU TENTANG ZOONOSIS



flu babi merebak dan deptan pun angkat bicara dan mereka sok tau..

baca disini. http://www.ditjennak.go.id/berita.asp?id=73

sumber dari DIREKTUR JENDRAL PETERNAKAN

pak menteri pertanian : "Kapan DIBENTUK NIH DIREKTUR VETERINER?? janji aja nih. demo yuk...........!!

HATI-HATI PERPUSTAKAAN FKH UGM TIDAK AMAN


Sedih dan sayu serta gagal bikin gambar Mikro anatomi. itulah gambaran kelesuan dari temanku yang bernama ROhaldus karena ..dia baru saja kehilangan LAPTOP Apple di PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN.
Ingat ya teman2ku PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM TIDAK AMAN !! Catat ya PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM TIDAK AMAN.
Tidak hanya Rohaldus (mahasiswa d3 FKH UGM'2009) yang mengalami kehilangan di perpustakaan FKH UGM yg megah ini, ternyata sudah banyak korban yang kehilangan HP atau dompet atau kadang2 tas beserta laporan praktikum yang di curi orang yg tidak bertanggung jawab di PERPUSTAKAAN FKH UGM ini.
Trus apa sih solusinya?? MEnurut saya ada beberapa solusi :
1. Tambahin tuh "Kotak-Kotak" penyimpanan tas-nya.
masak mahasiswa FKH UGM yang udah ratusan gini, tapi Locker-nya cuma 80-an. ga Safety banget pak.
2. Pasangin CCTV .
bukan gaya-gaya an atau Sok Pinter tapi FKH UGM udah nerapin Sistem CCTV koq. waktu saya ngikutin Praktikum Ilmu pengantar Bedah di RSH (Rumah Sakit Hewan) FKH UGM, ternyata di Laboratorium Bedah udah di Pasangin Koq CC TV. tujuan sich katanya biar Dosen dapat Ngamatin apa ja sih yg di lakukan Siswa Ko-as di ruang Bedah. Jadi, Perpustakaan FKH UGM yg bagus Beli CC TV aja ga Mampu...? Masa Kalah ama "Absen hadir dosen dan karyawan FKH UGM yg pake sistem sidik jari. gimana Pak Dekan....ada dananya ga ya??
3. Tingkatin kewaspadaan
wew...kayak berita kriminal ja "Waspadalah..Waspadalah..!!". mALing tidak hanya di lakukan oleh orang jahat dan berpikiran Jahat tapi kalangan kampus pun dapat melakukan kejahatan. ya ga??
segitu dulu info hangat dari FKH di sore ini. Nuwun

Rabu, 06 Mei 2009

t=v1+v2 ,Cara meningkatkan traffic dan popularity dengan cepat dan alami

Hallo rekan-rekan blogger....
Mudah-mudahan ide saya ini jika berjalan lancar tidak akan membuat Google merombak total seluruh algoitma-nya atau membuat pembengkakan Bandwidth (Bandwidth Limit Exceeded..!) di dunia hosting.....

Web Indonesia yang pernah saya kemukakan dulu telah menjadi benih yang sampai sekarang dengan pelan tapi pasti telah tumbuh menjadi pohon-pohon traffic dan popularity buat blog saya ini maupun blog-blog lainnya yang menjalankan konsep itu, bagaikan suatu benih tumbuhan yang di taburkan di hutan yang lalu benih tersebut hari demi hari tumbuh berkembang dan mengakar menjadi pohon-pohon yang berbuah dan kan terus tumbuh dan berkembang selamanya, selama masih ada dunia internet.
Atas inspirasi dan motivasi dari Web Indonsia itulah saya coba lagi menawarkan ide ini yang saya yakin jika di jalankan dengan benar seesuai ketentuan akan benar-benar secara nyata menaikan trafficdan popularity web kita masing-masing .Karena salah-satu yang membuat lambat pertumbuhan web indonesia adalah karena banyak yang berpendapat akan semakin menguntungkan web yang lebih dulu menerapkan ,dalam hal ini web saya ini dan juga web kang rohman dan oom yang berperan besar bagi pertumbuhan web indonesia. Maka semoga ini menjadi solusi penyempurnaannya demi kemajuan bersama blogger indonesia.

Oke, seperti pendapat saya bahwa SEO adalah seni, maka marilah kita ber-improvisasi.....

Seperti biasa copy-lah posting ini mulai dari tanda di bawah ini :

---------------- Copy mulai disini------------------

Mohon baca baik-baik lalu terapkan dengan benar....

Sebuah filosofi mengatakan "Honesty is The Best Policy (Kejujuran adalah politik/strategi terbaik)" , inilah yang akan kita buktikan....apakah konsep kejujuran bisa kita olah menghasilkan traffic dan popularity yang lebih hebat dari konsep rumit para expert webmaster atau pakar SEO..?...
Saya yakin bisa asal konsep ini di jalankan dengan benar...,bila ini di terapkan pada web anda sesuai ketentuan maka:
-Web anda akan kebanjiran traffic pengunjung secara luar biasa hari demi hari, tanpa perlu repot-repot memikirkan SEO atau capek-capek promosi keberbagai tempat di dunia internet.
-Web anda akan kebanjiran backlink secara luarbiasa hari demi hari, tanpa perlu repot-repot berburu link keberbagai tempat di dunia internet.

Jika Albert Einstein memakai persamaan e=mc2 untuk menggabungkan potensi masa dan kecepatan cahaya untuk menghasilkan energi nuklir yang luar biasa itu ,maka kita akan memakai persamaan t=v1+v2 untuk mnggabungkan potensi web saya dan web anda untuk menghasilkan traffic dan popularity yang luar biasa pula.

Jika Einstein menggunakan atom plutonium dan uranium untuk membuat bom nuklir, maka kita menggunakan Kejujuran dan ketepatan untuk membuat bom traffic dan popularity ini.

Yang perlu anda lakukan adalah ikuti langkah-langkah berikut :

1.Buat posting artikel seperti posting saya ini, atau copy-paste posting ini dan juga diberi berjudul : t=v1+v2 ,Cara meningkatkan traffic dan popularity dengan cepat dan alami
2-Selanjutnya Copy atau buat KALIMAT SAKTI yang ada di bawah nomor 4 ini lalu pasang di web anda pada bagian yang paling mudah dilihat pengunjung, misalnya di bagian atas sidebar:
3-Pindahkan atau ganti link atau alamat url posting saya (disini-1) menggantikan alamat url rekan saya (disini-2).
-untuk mengetahui alamat url posting saya dan posting yang anda buat adalah bisa dengan meng-klik judul/title posting yang kita buat ini.
4-Lalu isi alamat url posting anda pada pada disini-1 tadi. Jadi anda melakukan publish (terbitkan) 2 kali, setelah posting ini selesai anda buat lalu di terbitkan, dan lalu anda klik pada title (judul) posting untuk mengambbil/meng-copy alamat url posting anda dari address bar browser anda, lalu anda edit lagi posting tadi dan masukan pada link disini-1 itu.

Berikut tulisan "KALIMAT SAKTI" yang perlu anda pasang di bagian web anda (setelah di ganti link url-nya sesuai ketentuan di atas)

"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...?...
Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...!..Klik disini-1 dan disini-2"
-Jadi setelah KALIMAT SAKTI ini di letakan di web anda maka: jika pengunjung meg-klik link disini-1 akan menuju link posting anda, dan jika meng-klik disini-2 akan menuju link posting saya...dan seterusnya kan terus terjadi mata rantai yang tak terputus seperti itu...
5-Di bawah ini ada 2 link :link anda (link web saya sekarang) dan link saya (link web rekan saya sekarang) . Maka ganti (alamatnya) "link anda" dengan "link url web anda" dan "link saya dengan link url web saya" (link rekan saya di hapus).
link anda
link saya

5-Selesai, siapkan counter tracker dan pengecek link misalnya sitemeter dan technorati untuk melihat hasil banjir traffic dan linkback web anda.

Apa itu t=v1+t2...?
t : Jumlah traffic yang akan di peroleh web anda dalam suatu hari
v1 : Jumlah pengunjung web anda dalam suatu hari
v2: Jumlah pengunjung yang dimiliki v1 (pengunjung dari pengunjung web anda) dalam suatu hari.

Traffic:
Misalnya, web saya ini atau web anda dalam sehari memiliki rata-rata pengunjung 50 orang.., dan semuanya menerapkan konsep kita ini (KALIMAT SAKTI) dengan benar, dan dari 50 orang itu masing-masing memiliki 50 orang pula pengunjung dari blog-nya , maka web kita akan berpeluang di kunjungi 50 ditambah 50 x 50 orang pada hari itu = 2550 orang , dan akan berpeluang terus meningkat pula hari demi hari ,karena setiap hari selalu ada pengunjung baru di dunia internet, setiap hari juga ada blogger atau web baru di dunia internet...BUKTIKAN

Popularity:
Misalnya, web kita memiliki pengunjung 50 orang dalam suatu hari, dan semuannya menerapkan konsep ini , maka dalam hari itu web anda akan mendapatkan 100 linkback ke web anda, yaitu sebuah link pada KALIMAT SAKTI dan sebuah link pada link saya di kalikan 50. dan akan berpeluang meningkat terus hari demi hari....

Kenapa perlu di buat link link anda dan link saya pada posting...?
...hal ini untuk menjaga keabadian link kita, karena seperti kita tau link pada posting lebih kecil kemungkinannya terhapus....

Bisakah kita berbuat tidak fair atau tidak jujur menyabotase konsep ini, misalnya "menghilangkan semua link asal" lalu di isi dengan web/blog kita sendiri...? ....Bisa, dan konsep ini tidak akan menjadi maksimal untuk membuktikan Kejujuran adalah strategi/politik terbaik.....Tapi saya yakin bahwa kita semua tak ingin menjatuhkan kredibilitas diri sendiri dengan melakukan tindakan murahan seperti itu...

-------------Selesai-------------

Note:
Untuk rekan-rekan blogger yang ada di web saya ini, anda boleh membuat posting dengan cara meng-copy dari tanda ---Copy ulai disini----- sampai tanda -------selesai---------, atau silahkan juga ber-improvisasi membuat posting dengan pola keseluruhan posting saya ini, yaitu dengan memberikan sedikit sambutan atau basa-basi seperti posting ini....

Selamat mencoba, semoga konsep ini akan makin meramaikan,memeriahkan,memberi inspirasi dan memicu kreativitas dunia Blogger Indonesia untuk semakin lebih maju dan memiliki nama baik hari demi hari.

*******************************************
Thanks semua...berikut sya tambahin..sbg revisi...

@ pemula ngeblog yg masih bingung ...

...tinggal copy-paste aja posting saya di atas, dai mulai :
----- Copy mulai disini---
sampai ---selesai---

lalu pasang kode di bawah ini di side-bar blog atau di mana aja anda suka.. :

yang warna merah di ganti dg url posting anda, url posting bs di ketahui dg meng-klik judul posting di address bar/browser itulah url/alamat dari suatu posting...

ini kodenya utk di pasang:


"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...?...
Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...!..Klik disini-1 dan disini-2"




Salam ngeblog!

Hei Deptan dan Dirjen Peternakan : Mana Janjimu!!

kawan coba anda baca arikel ini ..Deptan Akan Bentuk Ditjen Veteriner(tahun 2007 lho!!) dan ini omongan deptan yang lama emang sialan tuh deptan!! menurut anda??

PDHI dan Mahasiswa FKH harus MELAWAN!!!


Muncul Usulan Pembentukan Badan Otoritas Veteriner........ Iya itu Harus teman2kucoba anda liat skrang , Sistem penanganan veteriner saat ini, seperti penanganan kasus flu burung, dinilai tidak menyeluruh dan menyatu. Masih terjadi tumpang tindih kewenangan, misalnya peran dokter kesehatan manusia dengan dokter hewan.

”Soal veteriner biarkan dokter hewan yang berkomentar,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) drh Budi Tri Akoso PhD menanggapi pernyataan pejabat Departemen Pertanian yang menyatakan virus flu burung sengaja disebar, Jumat (14/10) di Jakarta.
PDHI menilai, pernyataan pejabat Deptan yang tanpa didukung etika medis veteriner itu sangat menyesatkan dan menimbulkan rasa takut masyarakat. Pemberitaan itu berisiko menurunkan kredibilitas Indonesia.

Tumpang tindih kewenangan justru menimbulkan kekhawatiran. Salah satu contoh, pernyataan Departemen Kesehatan (Depkes) mengenai kejadian luar biasa (KLB) flu burung. Mengacu pembagian peran Depkes dengan Departemen Pertanian (Deptan), maka pengumuman KLB hanya mencakup kesehatan manusia. Yang terjadi, KLB masuk ke wilayah veteriner dan menimbulkan pemusnahan massal unggas.

Lembaga otoritas veteriner yang diusulkan berbentuk Badan Otoritas Veteriner (BOV) dan tidak di bawah Direktur Jenderal Peternakan.

Badan Otoritas Veteriner dibayangkan punya wewenang dengan kompetensi medis veteriner, serta bertanggung jawab menangani kesehatan hewan dari segala aspek. Badan itu dinilai lebih efektif menangani keadaan darurat seperti penanganan wabah virus avian influenza (AI) dan Flu Meksiko (flu babi)

terinspirasi dari : bayangkan sodara2ku usulan deptmn Veteriner ini udah dari tahun 2005 bukan aja ==> kompas tahun 2005

Selasa, 05 Mei 2009

Indonesia Butuh Departemen Veteriner, Menurut Anda??


Ancaman penyakit zoonosis dan bioterisme ( menggunakan senjata biologis yang 80 % bersumber dari agen penyebab penyakit zoonosis ) telah meng-global serta telah melanda Indonesia. Siapkah Indonesia menghadapinya ?Pada Departemen Kesehatan, Otoritas Medis pada Menteri Kesehatan, berbeda dengan Departemen Pertanian, Otoritas Medis Veteriner pada Dirjen Peternakan bila Dirjennya seorang dokter hewan, bila bukan dokter hewan, maka Otoritas Medis Veterine berada pada eselon II lainnya seperti Direktorat Kesehatan Hewan yang memiliki profesi dokter hewan. Otoritas medis veteriner atau Dokter Hewan yang berwenang atau Discundige sesuai dengan Staatsblad 1912 no.432 tentang : Campur tangan pemerintah dalam bidang Kehewanan yang disebut oleh Prof.M.Soeparwi 1946 sebagai Undang undang masih berlaku di Indonesia. Undang undang no.6 tahun 1967 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, tidak mencabut Staatsblad 1942 no.432. Medical authority atau kewenangan medis meliputi : anamnese, diagnosis, terapi dan prognosis penyakit yang diderita pasien baik pada manusia maupun pada hewan. Kewenangan medis hanya dimiliki mereka yang memiliki profesi medis yaitu dokter dan dokter hewan. Health certificate hewan harus diperiksa dan ditandatangani oleh dokter hewan yang memiliki kewenangan medis veteriner atau Otoritas Medis Veteriner. Ekspor udang atau ikan, seharusnya diperiksa dan ditandatangani oleh Veteriner Medical Authority di Indonesia tetapi dalam kenyataannya ekspor udang atau ikan Indonesia diperiksa dan ditandatangani oleh Otoritas Medis Veteriner di Singapura, suatu hal yang ironis. Dimanakah keberadaan Otoritas Medis Veteriner ?
Dimanakah keberadaan Otoritas Medis Veteriner di Indonesia ?
Departemen Kominfo dibeberapa media masa di Indonesia memasang iklan dalam rangka sosialisasi penanggulangan Flu-burung. Musnahkan unggas sebelum anda dimusnahkannya. Ada salah satu Gubernur dalam sosialisasi pananggulanan Flu-burung di Indonesia : patèni waė pitek yang berkeliaran !
Bagaimana rendahnya penilaian pejabat negara terhadap hewan di Indonesia yang diindentikkan sebagai benda tidak bernyawa, apalagi nian terhadap dokter hewan yang memiliki kewenangan medis veteriner atau kewenangan medis terhadap hewan. Keberadaan Otoritas Medis Veteriner di Indonesia ada pada para Dokter Hewan dan tenaga medis veteriner lainnya. Tidak heran kalau Ketua Umum PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) di berbagai kesempatan selalu menyatakan : dokter hewan selalu dimarginalkan.
Demikian pun halnya bagi teman teman sejawat dokter hewan: tidak mengetahui kewenangan medis veteriner yang dimilikinya. Hai, teman-teman sejawat dokter hewan yang telah memiliki kewenangan medis veteriner atau mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan yang akan memiliki kewenangan medis veteriner, mari bersama-sama menghadapi ancaman penyakit zoonosis dan bioterorisme yang telah melanda Indonesia. Tanpa adanya peran serta kewenangan medis veteriner, sehingga yang berperan hanya kewenangan medis pada manusia dalam menghadapi zoonosis dan bioterorisme tidak akan dapat menyelesaikan masalah. Seperti dikatakan Menteri Kesehatan : selama penyakt Flu-burung pada unggas tidak dapat diatasi, penyakit Flu-burung pada manusia tidak akan tuntas.

Keberadaan Otoritas Medis Veteriner pada Lembaga Negara.
Sebelum adanya UU no.6 tahun 1967 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, diberlakukan Staatsblad 191 no.432 tentang Tjampur tangan pemerintah dalam urusan Kehewanan. Otoritas Medis Veteriner di Pusat disebut Djawatan Kehewanan Pusat, di daerah disebut Dinas Kehewanan yang dipimpin oleh mereka yang memiliki kewenangan medis veteriner ( Dokter Hewan, lulusan SKMA atau Manteri Hewan). Sesudah diberlakukan UU.no.6 tahun 1967 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (disusun oleh para dokter hewan, Staatsblad 1912 no.432 tetap diberlakukan. Prof.M.Soeparwi 1946, Staatsblad 1912 no.432 disebut UU.Veteriner). Otoritas medis veteriner dalam struktur organisasi Departemen Pertanian pada Direktorat Jenderal Peternakan (sewaktu Dirjen seorang dokter hewan) apabila Dirjen bukan seorang dokter hewan , seharusnya Otoritas medis veteriner pada eselon II, yaitu : Direktorat Kesehatan Hewan yang dokter hewan. Menteri Pertanian periode s/d Oktober 2004 ; sewaktu penyakit Flu-burung mulai menyerang Indonesia, dengan SK Departemen Pertanian no.96/Kpts/PD.620/2/2004 pada tangal 4 Februari 2004 menetapkan bahwa : Penyakit Flu-burung pada unggas telah mewabah di 8 (delapan) provinsi. Menteri Pertanian memberlakukan Staatsblad 1912 no.432 dengan menetapkan program 9 (sembilan) langkah dalam penanggulangan Flu-burung. Serta menetapkan Dirjen Peternakan (Dirjen seorang dokter hewan) sebagai pemegang Otoritas Medis Veteriner. Tetapi oleh Menteri Pertanian periode Oktober 2004 dengan SK Departemen Pertanian no 413/Kpts/OT.160/11/2005 pada November 2005, mengganti Otoritas Medis Veteriner menjadi Tim Tanggap Darurat Wabah Flu-burung terdiri dari Pengarah dan Pelaksana, keseluruhannya tidak memiliki Kewenangan Medis Veteriner dan bukan seorang dokter hewan.
Mulailah muncul berbagai kontroversi didalam menanggulangi penyakit zoonosis baik pada penyakit Flu-burung, penyakit rabies, penyakit antraks maupun pencegahan penyakit Sapi-gila. Bahkan telah memberhentikan 2 Dirjen Peternakan dan 2 Direktur Kesehatan Hewan ysng memiliki kewensngsn medis veterine. Serta menyamakan penyakit Flu-burung dengan penyakit DBD (demam berdarah dengue) berarti mendiskreditkan peran kewenangan medis veteriner ( lihat tulisan : Zoonosis dan Departemen Pertanian).
Keberadaan Otoritas Medis Veteriner pada Departemen Pertanian tidak diketahui rimbanya. Menteri Pertanian yang tidak memiliki Kewenangan Medis Veteriner melaksanakan Otoritas Medis Veteriner. Keberadaan Otoritas Medis Veteriner pada Menteri Pertanian suatu yang ironis bagi pemegang Otoritas Medis Veteriner.

Menteri Pertanian mengkadali PDHI dalam pembentukan Dirjen Veteriner.
Menteri Pertanan meminta kepada PDHI supaya menyusun sistem Kesehatan Veteriner yang dikaitkan dengan pembentukan Dirjen Veteriner. Telah beberapa kali pertemuan serta telah diberikan rumusan Sistem Kesehatan Veteriner serta rencana pembentukan Dirjen Veteriner kepada Mentan.
IMAKAHI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia) berunjuk rasa di Departemen Pertanian 2 Oktober 2007, jawaban Mentan : Dirjen Veteriner tidak akan bermanfaat, semuanya sudah diserahkan kepada Menpan.
Kalau Dirjen Veteriner tidak bermanfaat, untuk apa Mentan meminta kepada PDHI menyusun Sisvetnas dan Dirjen Veteriner ? PDHI dikadali oleh Mentan !
Diikuti pula pernyataan beberapa staf Departemen Pertanian, bahwa Deptan telah punya 12 eselon I , sehingga pembentukan Dirjen Veteriner tidak memungkinkan ! Baik Menteri Pertanian maupun Departemen Pertanian tidak membedakan antara Kewenangan Medis Veteriner yang hanya dimiliki oleh mereka yang berprofesi medis veteriner dengan tugas kewenangan Departemen Pertanian. Dirjen Veteriner merupakan kelembagaan pada negara dari Kewenangan Medis Veteriner di Indonesia yang juga dimiliki oleh setiap negara didunia. Kehadiran Otoritas Medis Veteriner dalam satu Lembaga Negara merupakan suatu keharusan dari satu negara. Di Indonesia, keberadaan Otoritas Medis Veteriner dalam satu Lembaga Negara, merupakan satu keharusan.
————————–
Naskah ini ditulis oleh Drh. Dr. Mangku Sitepu, beliau adalah dokter hewan lulusan FKHP UGM dan seorang dokter lulusan FK USU. Beliau juga menjadi anggota PDHI dan IDI dan Tim Ahli Flu-burung pada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Naskah ini pernah diterbitkan dalam Bulletin Dokter Hewan Lansia Surabaya no 33/ th VII bulan Agustsu 2008. Atas jasa baik Drh. Soesanto Prijosepoetro naskah ini diterima admin untuk dipublish di blog PDHI jatim 1. di sadur dari PDHI-cabang Jatim

ACC LAPORAN IHL d3 FKH UGM 2009

Anda mahasiswa FKH UGM d3 atau S1 silahkan download ACC TOTAL PRAKTIKUM ILMU HEWAN LABORATORIUM di...sini( Laporan PRAKTIKUM MUS MUSCULUS) ( ACC PRAKTIKUM COLUMBA LIVIA) (ACC PRAKTIKUM ORYCTOLAGUS CUNICULUS) (ACC PRAKTIKUM LELE) . dan disini semoga bermanfaat

BUDIDAYA TERNAK SAPI PERAH ( Bos sp. )


1. SEJARAH SINGKAT

Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.

Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni.

Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi lokal (peranakan Ongole) dengan sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia.

2. SENTRA PERIKANAN

Sentra peternakan sapi di dunia ada di negara Eropa (Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia, Amerika, Australia, Afrika dan Asia (India dan Pakistan). Sapi Friesian Holstein misalnya, terkenal dengan produksi susunya yang tinggi (+ 6350 kg/th), dengan persentase lemak susu sekitar 3-7%. Namun demikian sapi-sapi perah tersebut ada yang mampu berproduksi hingga mencapai 25.000 kg susu/tahun, apabila digunakan bibit unggul, diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak, lingkungan yang mendukung dan menerapkan budidaya dengan manajemen yang baik. Saat ini produksi susu di dunia mencapai 385 juta m2/ton/th, khususnya pada zone yang beriklim sedang. Produksi susu sapi di PSPB masih kurang dari 10 liter/hari dan jauh dari standar normalnya 12 liter/hari (rata-ratanya hanya 5-8 liter/hari).

3. JENIS

Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.

Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei di PSPB Cibinong menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Frisien Holstein.

4. MANFAAT

Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian.

5. PERSYARATAN LOKASI

Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan

Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.

Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak. Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.

Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya. Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan
kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).

6.2. Pembibitan

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:

1. produksi susu tinggi,
2. umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,
3. berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
4. bentuk tubuhnya seperti baji,
5. matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang cukup lebar serta kaki kuat,
6. ambing cukup besar, pertautan pada tubuh cukup baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu banyak, panjang dan berkelok-kelok, puting susu tidak lebih dari 4, terletak dalam segi empat yang simetris dan tidak terlalu pendek,
7. tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan
8. tiap tahun beranak.

Sementara calon induk yang baik antara lain:

1. berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi,
2. kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan cukup panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,
3. jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan cukup lebar,
4. pertumbuhan ambing dan puting baik,
5. jumlah puting tidak lebih dari 4 dan letaknya simetris, serta
6. sehat dan tidak cacat.

Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. umur sekitar 4-5 tahun,
2. memiliki kesuburan tinggi,
3. daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya,
4. berasal dari induk dan pejantan yang baik,
5. besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
6. kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,
7. muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,
8. paha rata dan cukup terpisah,
9. dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar,
10. badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta
11. sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya.

Prosedur:

1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Untuk mengejar produktivitas ternak yang tinggi, diperlukan perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan mutu genetik ternak yang bersangkutan. Bibit yang baru datang harus dikarantina untuk penularan penyakit. Kemudian bibit diberi minum air yang dicampur garam dapur, ditempatkan dalam kandang yang bersih dan ditimbang serta dicatat penampilannya.
2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Seluruh sapi perah dara yang belum menunjukkan tanda-tanda birahi atau belum bunting setelah suatu periode tertentu, harus disisihkan. Jika sapi yang disisihkan tersebut telah menghasilkan susu, sapi diseleksi kembali berdasarkan produksi susunya, kecenderungan terkena radang ambing dan temperamennya.
3. Sistim Pemuliabiakan
Seringkali sapi perah dara dikawinkan dengan pejantan pedaging untuk mengurangi risiko kesulitan lahir dan baru setelah menghasilkan anak satu dikawinkan dengan pejantan sapi perah pilihan. Bibit harus diberi kesempatan untuk bergerak aktif paling tidak 2 jam setiap hari.

6.3. Pemeliharaan

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas. Sapi perah yang dipelihara dalam naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yang lebih tinggi (19%) dan produksi susunya 11% lebih banyak daripada tanpa naungan. Bibit yang sakit segera diobati karena dan bibit yang menjelang beranak dikering kandangkan selama 1-2 bulan.
2. Perawatan Ternak
Ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan setiap hari setelah kandang dibersihkan dan sebelum pemerahan susu. Kandang harus dibersihkan setiap hari, kotoran kandang ditempatkan pada penampungan khusus sehingga dapat diolah menjadi pupuk. Setelah kandang dibersihkan, sebaiknya lantainya diberi tilam sebagai alas lantai yang umumnya terbuat dari jerami atau sisa-sisa pakan hijauan (seminggu sekali tilam tersebut harus dibongkar). Penimbangan dilakukan sejak sapi pedet hingga usia dewasa. Sapi pedet ditimbang seminggu sekali sementara sapi dewasa ditimbang setiap bulan atau 3 bulan sekali. Sapi yang baru disapih ditimbang sebulan sekali. Sapi dewasa dapat ditimbang dengan melakukan taksiran pengukuran berdasarkan lingkar dan lebar dada, panjang badan dan tinggi pundak.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada sapi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. sistem penggembalaan (pasture fattening)
2. kereman (dry lot fattening)
3. kombinasi cara pertama dan kedua.
Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa
umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).
Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum sapi diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari. Selain makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan per hari.
Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
4. Pemeliharaan Kandang
Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar. Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Penyakit

1. Penyakit antraks
* Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan.
* Gejala:
1. demam tinggi, badan lemah dan gemetar;
2. gangguan pernafasan;
3. pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul;
4. kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina;
5. kotoran ternak cair dan sering bercampur darah;
6. limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
* Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.
2. Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE)
* Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE.
* Gejala:
1. rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening;
2. demam atau panas, suhu badan menurun drastis;
3. nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali;
4. air liur keluar berlebihan.
* Pengendalian: vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah.
3. Penyakit ngorok/mendekur atau penyakit Septichaema epizootica (SE)
* Penyebab: bakteri Pasturella multocida. Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
* Gejala:
1. kulit kepala dan selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah dan kebiruan;
2. leher, anus, dan vulva membengkak;
3. paru-paru meradang, selaput lendir usus dan perut masam dan berwarna merah tua;
4. demam dan sulit bernafas sehingga mirip orang yang ngorok. Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam.
* Pengendalian: vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.
4. Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)
* Penyakit ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor.
* Gejala:
1. mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh;
2. kulit kuku mengelupas;
3. tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit;
4. sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh.

7.2. Pencegahan Serangan

Upaya pencegahan dan pengobatannya dilakukan dengan memotong kuku dan merendam bagian yang sakit dalam larutan refanol selama 30 menit yang diulangi seminggu sekali serta menempatkan sapi dalam kandang yang bersih dan kering.

8. PANEN

8.1. Hasil Utama

Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh induk betina.

8.2. Hasil Tambahan

Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan kulit yang berasal dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang yang dihasilkan dari kotoran ternak.

9. PASCAPANEN : …

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

10.1. Analisis Usaha Budidaya

Usaha ternak sapi perah di Indonesia masih bersifat subsisten oleh peternak kecil dan belum mencapai usaha yang berorientasi ekonomi. Rendahnya tingkat produktivitas ternak tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya modal, serta pengetahuan/ketrampilan petani yang mencakup aspek reproduksi, pemberian pakan, pengelolaan hasil pascapanen, penerapan sistem recording, pemerahan, sanitasi dan pencegahan penyakit. Selain itu pengetahuan petani mengenai aspek tata niaga harus ditingkatkan sehingga keuntungan yang diperoleh sebanding dengan pemeliharaannya. Produksi susu sapi di dunia kini sudah melebihi 385 juta m2/ton/th dengan tingkat penjualan sapi dan produknya yang lebih besar daripada pedet, pejantan, dan sapi afkiran. Di Amerika Serikat, tingkat penjualan dan pembelian sapi dan produknya secara tunai mencapai 13% dari seluruh peternakan yang ada di dunia. Sementara tingkat penjualan anak sapi (pedet), pejantan sapi perah, dan sapi afkir hanya berkisar 3%. Produksi susu sejumlah itu masih perlu ditingkatkan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di dunia ini. Untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi maka pengelolaan dan pemberian pakan harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan ternak, dimana minimum pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak (terserap) diusahakan sekitar 3,5-4% dari bahan kering

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis

Usaha peternakan sapi perah keluarga memberikan keuntungan jika jumlah sapi yang dipelihara minimal sebanyak 6 ekor, walaupun tingkat efisiensinya dapat dicapai dengan minimal pengusahaannya sebanyak 2 ekor dengan rata-rata produksi susu sebanyak 15 lt/hari. Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani melalui pembudidayaan sapi perah tersebut dapat juga dilakukan dengan melakukan diversifikasi usaha. Selain itu melakukan upaya kooperatif dan integratif (horizontal dan vertikal) dengan petani lainnya dan instansi-instansi lain yang berkompeten, serta tetap memantapkan pola PIR diatas.

11. DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. [ ]. Pedoman beternak sapi perah. Purwokerto, Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak. 2 hal. (brosur).
2. Anonim. 1983. Petunjuk cara-cara penggunaan obat-obatan ternak. Samarinda, Dinas Peternakan Kalimantan Timur. 12 hal.
3. Anonim. 1988. Kondisi peternakan sapi perah dan kualitas susu di pulau Jawa. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 39-40.
4. Anonim. 1988. Pemerahan, satu faktor penentu jumlah air susu. Swadaya Peternakan Indonesia, (42) 1988: 23-24.
5. Anonim. 1988. Upaya peningkatan kesejahteraan peternak melaluipeningkatan efisiensi produksi. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 16-24.
6. Bandini, Yusni. 1997. Sapi Bali. Cet 1. Jakarta, Penebar Swadaya. 73 hal.
7. Church, D.C. 1991. Livestock feeds and feeding. 3 ed. New Jersey, Prentice-Hall, Inc.: 278-279.
8. Djaja, Willian. 1988. Hidup bersih dan sehat di peternakan sapi perah. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 25-26.
9. Djarijah, Abbas Sirega. 1996. Usaha ternak sapi. Yogyakarta, Kanisius. 43 hal.
10. Fox, Michael W. 1984. Farm animals: husbandry, behavior, and veterinary practice. Baltimore Maryland, University Park Press: 82-112; 150.
11. Ginting, Eliezer. 1988. Bimbingan dan penyuluhan usaha sapi perah rakyat di Jawa Timur. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 27-33.
12. Hehanussa, P.E. 1995. Rencana induk Life Science Center-Cibinong. Limnotek, 3 (1) 1995: 1-34.
13. Hermanto. 1988. Bagaimana cara penanganan sapi perah pada masa kering? Swadaya Peternakan Indonesia, (42) 1988: 24-25.
14. Nienaber, J.A., et al. 1974. Livestock environment affects production and health. Proceedings of the International Livestock Environment Conference. St. Joseph, American Society of Agricultural Engineers.
15. Pane, Ismed. 1986. Pemuliabiakan ternak sapi. Jakarta, PT. Media: 1-38; 133.
16. Sabrani, M. 1994. Teknologi pengembangan sapi Sumba Ongole. Jakarta, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian: 15-26.
17. Suryanto, Bambang; Santosa, Siswanto Imam; Mukson. 1988. Ilmu Usaha Peternakan. Semarang, Fakultas Peternakan UNDIP. 63 hal.
18. Warudjo, Bambang 1988. Kualitas dan harga susu. Buletin PPSKI, 5 (27) 1988: 34-38.

12. KONTAK HUBUNGAN

1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id

Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

SUSU INDONESIA VS. SUSU LUAR NEGERI



Ibarat pintu gerbang telah dibuka lebar, tiba saatnya pertarungan antara susu Indonesia dengan susu impor. Siap ga’ siap peternak sapi perah Indonesia harus menelan pil pahit dari perdagangan bebas.

Tanggal 27 Februari 2009 pada KTT ASEAN ke-14 di Thailand telah di tandatangani kesepakatan AANZ-FTA (ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area). Salah satu hasil kesepakatan itu adalah bea masuk susu impor dari Australia dan selandia baru ke Indonesia akan mengalami penurunan bertahap hingga 0% pada tahun 2017-2019.

Tidak hanya itu, tanggal 13 Februari 2009 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ternyata telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 19/PMK.011/2009 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor Produk-Produk Tertentu. Dalam peraturan tersebut dietapkan bahwa tarif bea masuk untuk skim milk powder, full cream milk, yoghurt, buttermilk dan produk susu lainnya adalah 0%, terhitung mulai 13 Februari 2009.

Seperti kita ketahui Australia dan New Zealand merupakan negara utama pemasok susu di ASEAN sampai saat ini, bahkan diperkirakan New Zealand menguasai sekitar 32 persen komoditas susu yang diperdagangkan dunia dan Australia pada posisi sekitar 10 persen. Disisi lain Indonesia sampai tahun 2008 masih mengimpor sekitar 75% untuk memenuhi kebutuhan susu nasional.

Memang sungguh dilema, di satu sisi kebutuhan susu di Indonesia masih sangat kurang. Populasi sapi perah di Indonesia baru bisa memenuhi sekitar 25% - 30% kebutuhan bahan baku susu dalam negeri. Sisanya kekurangan harus terpaksa diimpor. Padahal konsumsi susu di Indonesia tergolong masih rendah hanya 7,7 liter per kapita dibanding negara Asia lainnya seperti Vietnam, Filipina dan Cina yang masing-masing mencapai 8,5 liter perkapita, 11 liter per kapita dan 13,2 liter per kapita.

Sedangkan disisi lain peternakan sapi perah milik rakyat masih sangat kecil, itupun sebagian besar hanya terdapat di pulau Jawa. Sebagian besar peternak Indonesia hanya memilki rata-rata 2-4 ekor sapi perah dan biasanya tergabung dalam sebuah koperasi susu. Wadah koperasi yang melayani kebutuhan pakan ternak dan kesehatan hewan, juga memasarkan susu segar mereka yang sebagian besar dijadikan bahan baku Industri Pengolah Susu (IPS). Dengan adanya pengurangan atau malah penghapusan tarif impor susu dan produk asal susu tentu saja akan mengakibatkan lemahnya posisi tawar peternak indonesia. Industri Pengolah Susu (IPS) akan lebih memilih susu impor yang lebih murah dan lebih bagus.

Hal itu telah terjadi, saat ini Industri Pengolah Susu (IPS)telah menurunkan harga beli susu dari koperasi susu. Hal ini tentu saja makin mencekik leher para peternak sapi perah. Dimana harga jual susu ke pabrik makin turun, harga bahan konsentrat makin melambung, harga obat-obatan makin melejit di tambah lagi makin sempitnya lahan hijauan ternak. Sungguh ironis, pemerintah justru memilih buru-buru menghapuskan bea masuk impor susu daripada mendorong peternakan sapi perah untuk maju.
disadur dari : http://budaxperah.wordpress.com

UGM Dirikan Rumah Sakit Hewan


Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM menggelar soft opening Rumah Sakit Hewan (RSH) Prof. Soeparwi. Acara diselenggarakan dalam bentuk syukuran yang dipimpin oleh Dekan FKH UGM, Prof. Dr. drh. Bambang Sumiarto, S.U., M.Sc., Senin (6/4).

Menurut Dekan, pendirian RSH Prof. Soeparwi yang berlokasi di Sekip dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik, baik bagi hewan kesayangan maupun ternak. Di samping itu, sekaligus juga sebagai penunjang fakultas di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Rumah sakit ini sudah mendapatkan persetujuan Rektor. Hari ini kita gelar soft opening agar masyarakat tahu bahwa rumah sakit ini memberi pelayanan kepada masyarakat,” kata Bambang.

Didampingi drh. Setyo Budi, M.P. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Alumni FKH UGM, dan pengelola RSH Prof. Soeparwi, Dr. drh. Ida Tjahjati, M.S., Bambang mengatakan RSH Prof. Soeparwi menjadi salah satu bentuk investasi yang dimiliki oleh FKH UGM selain Unit Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Hewan (UP2KH).

Pemberian nama Prof. Soeparwi untuk rumah sakit hewan ini, kata Bambang, sengaja diambil dari nama dekan pertama FKH UGM. “Sebagai salah satu bentuk penghormatan atas jasa beliau, ” imbuhnya.

Sementara itu, drh. Setyo Budi, M.P. menjelaskan bahwa RSH Prof. Soeparwi memiliki berbagai fasilitas, antara lain, pelayanan kesehatan hewan kesayangan, ruang periksa, ruang dan kandang rawat inap, laboratorium pendukung, serta berbagai fasilitas pendukung lain untuk menunjang pelayanan.

“Kita terapkan one stop service, dibuka selama 24 jam. Jadi kalau ada pemilik yang mau bepergian dan ingin menitipkan hewan peliharaannya, maka kita siap dengan tempat yang representatif,” katanya.

Dituturkan Setyo Budi, rumah sakit hewan ini menyediakan dua ruang gawat darurat dan 10 ruang periksa untuk kucing dan anjing. Selain itu, disediakan juga salon untuk hewan (grooming), apotek, aksesoris hewan, pet shop, vaksinasi, kontrol, bedah, dan pemeriksaan.

Menurutnya, keberadaan rumah sakit hewan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Yogyakarta. Selama ini baru terdapat satu klinik hewan yang terletak di Kuningan, Sleman, dan 28 tempat praktik mandiri untuk hewan kesayangan. Padahal, jumlah hewan kesayangan, misalnya anjing, populasinya mencapai 10 ribu ekor lebih, sedangkan kucing berkisar 5.000 ekor.

Setyo Budi menyebutkan, “Dari klinik hewan di Kuningan yang kita kelola selama ini, tidak kurang 300 pasien hewan kesayangan yang kita tangani tiap bulannya. Itu belum ditambah hewan besar.”
Ditambahkannya pula, rumah sakit hewan yang dikelola FKH ini akan senantiasa ditingkatkan fasilitas dan pelayanannya di masa mendatang agar dapat menampung jumlah pasien lebih banyak lagi.
disadur dari : www.gadjahmada.edu
 FORUM TANYA JAWAB BERSAMA RIKY INDRAKARI


Calon Mantri Hewan Go-Blog

selamat datang di blog mantri hewan disini akan di bahas seputar dunia kedokteran hewan ugm mulai dari bahan kuliah dari dosen, berita tentang penyakit hewan dan zoonosis sampai curhat penulis yang unik dan up date tentunya.


oke itu aja dulu...............kebetulan otak lagi ga bisa mikir karena lagi banyak tugas laporan praktikum. besok di sambung lagi