Selasa, 30 April 2013

HAMA PADA TANAMAN KEDELAI BAGIAN 1



1.        Lalat Bibit Kacang (Ophiomyia phaseoli)

Bioekologi
Lalat bibit kacang (Ophiomyia phaseoli) termasuk serangga dari jenis Diptera : Agromyzidae. Lalat bibit kacang menyerang sejak tanaman muda muncul ke permukaan tanah hingga berumur 10 hari. Lalat bibit kacang betina meletakkan telur pada tanaman muda yang baru tumbuh. Telur diletakkan dalam lubang
tusukan antara epidermis atas dan bawah keping biji atau disisipkan dalam jaringan mesofil dekat pangkal keping biji atau pangkal helai daun pertama dan kedua. Telur berwarna putih seperti mutiara dan berbentuk lonjong dengan ukuran panjang 0,31 mm dan lebar 0,15 mm. Setelah dua hari, telur menetas dan keluar larva. Larva masuk ke dalam keping biji atau pangkal helai daun pertama dan kedua, kemudian membuat lubang gerekan. Selanjutnya, larva menggerek batang melalui kulit batang sampai ke pangkal batang dan berubah bentuk menjadi kepompong. Pada pertumbuhan penuh, panjang larva mencapai 3,75 mm. Kepompong mula-mula berwarna kuning kemudian berubah menjadi kecoklat-coklatan.
Serangan lalat bibit kacang ditandai oleh adanya bintik-bintik putih pada keping biji, daun pertama atau kedua. Bintik-bintik tersebut adalah bekas tusukan alat peletak telur (ovipositor) dari lalat bibit kacang betina.

Pengendalian

Pengendalian lalat bibit kacang ini dapat dilakukan dengan cara:
·         Mulsa jerami.
·         Perlakuan benih (pada daerah endemik).
·         Penyemprotan insektisida saat tanaman berumur 7 hari jika populasi mencapai ambang kendali (1 imago/50 rumpun) dengan jenis insektisida Marshal 25 ST.


   
 2.      Lalat Batang (Melanagromyza sojae)

 Bioekologi

Lalat batang (Melanagromyza sojae) termasuk serangga dari jenis Diptera : Agromyzidae. Imago berwarna hitam, bentuk tubuhnya serupa dengan lalat bibit kacang dengan sayap transparan. Ukuran tubuh serangga betina 1,88 mm dan serangga jantan 3,9 mm. Telur diletakkan pada bagian bawah daun sekitar pangkal tulang daun di daun ketiga dan daun yang lebih muda. Telur berbentuk oval dengan ukuran panjang 0,36 mm dan lebar 0,13 mm. Setelah 2-7 hari telur menetas menjadi larva dan memakan jaringan daun, kemudian menuju batang melalui tangkai daun dan masuk serta menggerek batang bagian dalam. Kepompong terbentuk di dalam batang dengan ukuran panjang 2,35 mm dan lebar 0,8 mm.
Serangan lalat batang ditandai dengan adanya bintik-bintik bekas tusukan alat peletak telur pada daun muda. Lubang gerekan larva pada batang dapat menyebabkan tanaman layu, mengering dan mati. Lalat batang kacang dapat juga menyerang kacang hiris, kacang uci, kacang hijau, Flemingia sp. dan Phaseolus sublobatur.

Pengendalian

Pengendalian lalat batang ini dapat dilakukan dengan cara:
·         Mulsa jerami.
·         Perlakuan benih (pada daerah endemik).
·         Penyemprotan insektisida saat tanaman berumur 12 hari jika populasi mencapai ambang kendali (1 imago/50 rumpun) dengan jenis insektisida Furadan 3 G.

     3.      Lalat Pucuk (Melanagromyza dolicostigma / Agromyza dolicostigma)

Bioekologi

Lalat pucuk (Melanagromyza dolicostigma  / Agromyza dolicostigma) termasuk serangga dari jenis Diptera : Agromyzidae. Serangga dewasa berupa lalat berwarna hitam, bentuknya serupa dengan lalat bibit kacang. Panjang tubuh serangga betina 2,25 mm dan lebar tubuh 0,64 mm dengan rentang sayap 5,65 mm, sedangkan serangga jantan mempunyai panjang tubuh 1,95 mm dan lebar 0,66 mm dengan rentang sayap 5,15 mm.Telur diletakkan pada permukaan bawah dari daun-daun bagian pucuk yang belum membuka. Telur berwarna hijau keputih-putihan, berbentuk lonjong dengan ukuran panjang 0,38 mm dan lebar 0,15 mm. Setelah keluar dari telur, larva memakan dan menggerek ke dalam jaringan daun kemudian menuju pucuk tanaman melalui tulang daun. Panjang tubuh larva yang telah tumbuh penuh berkisar 3,3-3,76 mm dengan lebar 0,7 mm. Kepompong dibentuk di dalam batang bagian pucuk. Panjang kepompong berkisar 2,35-2,55 mm dengan lebar 0,42 mm.
Serangan lalat pucuk pada tingkat populasi tinggi menyebabkan seluruh helai daun layu. Serangan pada awal pertumbuhan umumnya jarang terjadi, kematian pucuk berlangsung pada saat pembungaan. Selain tanaman kedelai, lalat pucuk ini dapat juga menyerang kacang uci, kacang buncis, Soya hispida, Crotalaria juncea dan C. mucunoides
.
Pengendalian

Pengendalian lalat pucuk ini dapat dilakukan dengan cara:
·         Varietas toleran.
·         Mulsa jerami.
·         Perlakuan benih (pada daerah endemik).
·         Penyemprotan insektisida saat tanaman berumur 18 hari jika populasi mencapai ambang kendali (1 imago/50 rumpun) dengan jenis insektisida Petrofur 3 G, Larvin 75 WP, Decis 2,5 EC, Bassa 50 EC, Ripcord 5 EC dan Regent 50 SC.

Daftar Pustaka

Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2006. Hama, Penyakit dan Masalah Hara pada Tanaman Kedelai. Identifikasi dan Pengendaliannya. Bogor

Sebait Surat Untuk Kawan


Download E-Book Agama





Untuk saat ini (5)









1. Hadits Arbain Nawawiyah (4shared)
2. Kumpulan Do'a dalam Qur'an dan Hadist (4shared)
3. Fikih Niat (4shared)
4. Hikmah Penciptaan Adam (4shared)
5. Wahai Saudari Muslimah Pakailah Jilbabmu (4shared)

Download E-Book dan Jurnal Agrokomplek









Untuk saat ini (19)










1. Budidaya Tanaman Kehutanan  (4shared)
2. Budidaya Ayam Petelur (4shared)
3. Mutu Gizi Beras Kristal (4shared)
4. Pengaruh Ppk Kandang Ayam thdp Pertumb & Pro Bbrp Var. Jagung Semi  (4shared)
5. Pengelolaan Hama & Penykt Tan Hias di Rmh plastik (4shared)
6. Pengelolaan Hama Prapanen Jagung (4shared)
7. Slide tentang Bunga, Buah dan Biji (4shared)
8. Pengaruh Ppk Organik Thdp Sft Kimia Tnh & prod Tan Padi Sawah Organik (4shared)
9. Peranan bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah (4shared)
10. Budidaya Bawang Putih (4shared)
11. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah (4shared) 
12. Budidaya Semangka (4shared)
13. Buku Lahan Basah Indonesia (4shared)
14. Mengenal Tanaman Bahan Petisida Nabati (4shared)
15. Morfologi Taksonomi Tanaman Padi (4shared)
16. Budidaya Tanaman Sayuran (4shared)
17. Pembuatan BOKASHI dan EM4 (4shared)
18. Budidaya Jamur Tiram (4shared)
19. Teknologi Produksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (4shared)

Minggu, 28 April 2013

Pidato wisudawan terbaik, memukau sekaligus "Menakutkan"

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRuF3cehLHVUJ1hXwkdy5eaFEKUljJYzCiLUHxvkW6uRevUYze3  Setiap acara wisuda di kampus selalu ada pidato sambutan dari salah seorang wisudawan. Biasanya yang terpilih memberikan pidato sambutan adalah pribadi yang unik, tetapi tidak selalu yang mempunyai IPK terbaik. Sepanjang yang saya pernah ikuti, isi pidatonya kebanyakan tidak terlalu istimewa, paling-paling isinya kenangan memorabilia selama menimba ilmu di kampus tersebut, kehidupan mahasiswa selama kuliah, pesan-pesan, dan ucapan terima kasih kepada dosen dan teman-teman civitas academica.

Namun, yang saya tulis dalam posting-an ini bukan pidato wisudawan di Indonesia, tetapi wisudawan di Amerika. Beberapa hari yang lalu saya menerima kiriman surel dari teman di milis dosen yang isinya cuplikan pidato Erica Goldson pada acara wisuda di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Erica Goldson adalah wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun itu. Isi pidatonya sangat menarik dan menurut saya sangat memukau. Namun, setelah saya membacanya, ada rasa keprihatinan yang muncul (nanti saya jelaskan).

==========

“Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.

Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi ini. Saya akan pergi musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang diharapkan kepada saya, setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang mensertifikasikan bahwa saya telah sanggup bekerja.

Tetapi saya adalah seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup – bukan pekerja. Pekerja adalah orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat, saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut ujian yang terhebat.

Saat anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran, apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam kehidupan saya?

Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan…….”

===========

Hmmm… setelah membaca pidato wisudawan terbaik tadi, apa kesan anda?
Menurut saya pidatonya adalah sebuah ungkapan yang jujur, tetapi menurut saya kejujuran yang “menakutkan”.
Menakutkan karena selama sekolah dia hanya mengejar nilai tinggi, tetapi dia meninggalkan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dalam bidang lain, seperti hobi, ketrampilan, soft skill, dan lain-lain.
Akibatnya, setelah dia lulus dia merasa gamang, merasa takut terjun ke dunia nyata, yaitu masyarakat. Bahkan yang lebih mengenaskan lagi, dia sendiri tidak tahu apa yang dia inginkan di dalam hidup ini.

Saya sering menemukan mahasiswa yang hanya berkutat dengan urusan kuliah semata.
Obsesinya adalah memperoleh nilai tinggi untuk semua mata kuliah.
Dia tidak tertarik ikut kegiatan kemahasiswaan, baik di himpunan maupun di Unit Kegiatan Mahasiswa.
Baginya hanya kuliah, kuliah, dan kuliah. Memang betul dia sangat rajin, selalu mengerjakan PR dan tugas dengan gemilang.
Memang akhirnya IPK-nya tinggi, lulus cum-laude pula. Tidak ada yang salah dengan obsesinya mengejar nilai tinggi, sebab semua mahasiswa seharusnya seperti itu, yaitu mengejar nilai terbaik untuk setiap kuliah. Namun, untuk hidup di dunia nyata seorang mahasiswa tidak bisa hanya berbekal nilai kuliah, namun dia juga memerlukan ketrampilan hidup semacam soft skill yang hanya didapatkan dari pengembangan diri dalam bidang non-akademis.

Nah, kalau mahasiswa hanya berat dalam hard skill dan tidak membekali dirinya dengan ketrampilan hidup, bagaimana nanti dia siap menghadapi kehidupan dunia nyata yang memerlukan ketrampilan berkomunikasi, berdiplomasi, hubungan antar personal, dan lain-lain.
Menurut saya, ini pulalah yang menjadi kelemahan alumni kuliah di Indonesia yang disatu sisi sangat percaya diri dengan keahliannya, namun lemah dalam hubungan antar personal.
Itulah makanya saya sering menyemangati dan menyuruh mahasiswa saya ikut kegiatan di Himpunan mahasiswa dan di Unit-Unit Kegiatan, agar mereka tidak menjadi orang yang kaku, namun menjadi orang yang menyenangkan dan disukai oleh lingkungan tempatnya bekerja dan bertempat tinggal.
Orang yang terbaik belum tentu menjadi orang tersukses, sukses dalam hidup itu hal yang lain lagi.

Menurut saya, apa yang dirasakan wisudawan terbaik Amerika itu juga merupakan gambaran sistem pendidikan dasar di negara kita.
Anak didik hanya ditargetkan mencapai nilai tinggi dalam pelajaran, karena itu sistem kejar nilai tinggi selalu ditekankan oleh guru-guru dan sekolah.
Jangan heran lembaga Bimbel tumbuh subur karena murid dan orangtua membutuhkannya agar anak-anak mereka menjadi juara dan terbaik di sekolahnya.

Belajar hanya untuk mengejar nilai semata, sementara kreativitas dan soft skill yang penting untuk bekal kehidupan terabaikan. Sistem pendidikan seperti ini membuat anak didik tumbuh menjadi anak “penurut” ketimbang anak kreatif.

INSPIRATIF...?? LIKE & SHARE IT......!! ^^

sumber : http://youtu.be/e8R7bz6sdHs

Rahasia MATEMATIKA


 

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21

Kurang hebat ?
Sekarang lihat ini :

Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G -E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%

( artinya, Cinta & Kasih Sayank ALLAH melampaui Segalanya...)

ada yang ingin menambahkan ?? :)

(copas kata mutiara islami)
Sumber :  https://www.facebook.com/pages/Rahasia-Ketajaman-Mata-Hati/242357185306?ref=stream&hc_location=stream

Kamis, 25 April 2013

Aku Menangis Untuk Adikku 6x" Kisah Sedih Mengharukan



Rabu, 24 April 2013

Perjuangan Tiga Bocah Rimba Belajar Membaca

Ditulis oleh Sukmareni   
Jumat, 22 Juli 2011 12:04


“Kamia Ndok Pintar”
Memperoleh pendidikan sangat sulit bagi sebagian anak-anak warga Suku Anak Dalam (SAD). Anggota lembaga konservasi Warsi menceritakan perjuangan anak-anak rimba itu. Seperti apa? Berikut laporan Sukmareni, anggota tim Warsi kepada Jambi Independent.
Hari beranjak siang ketika tim Warsi, Karlina -guru rimba dan Abdi —pendamping Orang Rimba-- serta tamu dari Jakarta, meninggalkan Simpang Dialas, kawasan hutan tempat Kelompok Orang Rimba Terap, pimpinan Tumenggung Marituha hidup bersama anggota kelompoknya. Karin -sapaan guru rimba-- minggu lalu mendapatkan tugas untuk mengajar di kelompok itu.
Hanya beberapa hari karena ia harus memfasilitasi anak-anak rimba di Kedudung Muda Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD)-- sekitar tiga jam berkendara dari simpang Alas, untuk mengikuti sekolah kelas jauh.
Kala meninggalkan kelompok itu, 10 orang rimba dewasa mengawal tim Warsi hingga ujung kawasan HTI Wana Perintis. HTI Wana Perintis merupakan HTI yang menurut klaim adat Orang Rimba merupakan wilayah hidup mereka. Klaim ini juga yang belakangan sering menimbulkan konflik antara Orang Rimba dengan pihak perusahaan. Pengawalan yang dilakukan Orang Rimba, mereka ingin memastikan tim Warsi dapat keluar dengan selamat, seiring dengan memanasnya konflik Orang Rimba dan pihak penguasa HTI.
Tanpa mereka sadari, di bagian belakang, tiga bocah rimba Kalitap (10), Besiap Bungo (7) dan Moruya (9), membuntuti mobil yang berjalan pelan itu di jalan tanah yang di kiri kanannya sudah gundul, karena land clearing yang dilakukan perusahaan. Namun tetap saja langkah kecil mereka tertinggal dan kehilangan mobil buruan mereka.
Ketiga bocah itu tetap berjalan hingga malam menjelang. Di dekat pabrik sawit PT Emal, sekitar 10 jam jalan kaki dari tempat tinggal mereka, ketiga bocah memutuskan untuk istirahat. Bekal mi tiga bungkus dan dua bungkus roti  yang mereka bawa, menjadi menu mereka malam itu. Di bawah pepohonan sawit ketiga bebudak -sebutan orang rimba untuk anak-anak-- itu tertidur di atas tanah beratapkan langit, sarung yang mereka bawa menjadi pembungkus tubuh dari serangan angin malam. Untung saja malam itu tidak turun hujan. 
Keesokan paginya, ketiga budak rimba bersepakat untuk melanjutkan perjalanan seusai sarapan pagi dengan sisa roti semalam. Tujuan mereka satu, bertemu lagi dengan tim Warsi untuk melanjutkan pelajaran mereka tempo hari.  Ketiga bocah beriringan, terus menelusuri jalanan kebun sawit dan kemudian masuk ke desa hingga akhirnya setelah empat jam mereka berjalan sampailah mereka di Pauh, tepi jalan besar yang menghubungkan Sarolangun-Jambi. 
Di sana, ketiga bocah mencoba meminjam telpon kepada seorang kenalan yang ditemui di Pauh. Mereka mencoba menelpon Fadli-pengemudi-- Warsi yang membawa tim Warsi.  Selama di Simpang Alas, hanya nomor Fadli yang bisa dihubungi, sehingga anak-anak ini hanya mencatat nomor Fadli. Namun apa daya, sinyal yang hilang timbul menyebabkan mereka tak pernah tersambung dengan tim Warsi.
Sejenak ketiga bocah itu bimbang bagaimana cara menemukan tim Warsi, sementara di sisi lain mereka tidak mau kembali ke rombongannya, mereka tetap ingin “tokang” (pandai) membaca, menulis dan berhitung. Selama ini, memang ketiga bocah itu termasuk murid-murid yang yang diajarkan Warsi sejak 2008 silam, ketika sudah ada kesepakatan dengan Tumenggung untuk adanya pendidikan di kelompok Terap. Terap merupakan kelompok Orang Rimba yang baru pada 2008 silam mau menerima pendidikan alternatif yang diberikan Warsi.
Namun keterbatasan tenaga pengajar dan banyaknya kelompok Orang Rimba yang harus dijangkau Warsi, kelompok ini, dikunjungi hanya beberapa hari dalam sebulan. Sementara di sisi lain, anak-anak rimba di kelompok ini sangat bersemangat untuk dibekali pengetahuan tentang huruf dan abjad serta merangkainya menjadi kata. Ini juga yang membawa Kalitap dan dua rekannya untuk menyusul tim Warsi supaya mereka bisa diajarkan kembali, hingga mereka mahir membaca dan menulis serta berhitung.
Perburuan mereka yang gagal menemukan tim Warsi di hari kedua, di tengah keraguan dan perjalanan panjang yag telah mereka tempuh, Moruya mengambil komando. “Awak ka SPI, mungkin kanti yoi di sana (kita ke SPI mungkin mereka di sana),” ujar Maroya dan langsung diiyakan oleh Besiap. Walau mereka tahu, pilihan itu mengharuskan mereka berjalan sangat jauh. Pauh-SPI jika menggunakan kendaraan roda empat, menghabiskan waktu tiga jam perjalanan, apalagi jika berjalan kaki.  
Namun semangat “kamia ndok pintar” kembali menggerakkan langkah kaki anak-anak ini menyusuri jalan desa, hingga sore menjelang mereka sampai di Simpang PT Emal—perkebunan sawit, sekitar 10 km dari Pauh. Di sebuah pos ronda ketiga bocah ini bermalam. Tidak ada makan malam hari itu, dengan perut kosong ketiga bocah ini melelapkan mata. Bagi Orang Rimba, sudah terbiasa untuk tidak makan seharian, masa remayo (masa paceklik) sering kali menghampiri kehidupan mereka terutama sejak semakin tipisnya sumber daya alam untuk mendukung kehidupan mereka.
Keesokan paginya, ketiga bocah itu kembali berjalan, beruntung di tengah jalan ada yang memberi tumpangan. Di bak terbuka sebuah Colt Diesel, senyum para bocah ini mengembang, harapan mereka untuk bertemu tim Warsi hampir jadi nyata. Dua kali mereka berganti tumpangan dan kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki, Sabtu (17/7) lalu, jam 8 malam akhirnya ketiga bocah ini sampai di kantor lapangan Warsi.
Abdi yang paling akrab dengan rombong Terap ini, tertegun melihat kehadiran ketiga bocah yang sudah tiga hari lalu dia tinggalkan. Malam itu, ketiga anak ini disuguhi makanan, dan disuruh istirahat di dalam kantor lapangan.  Ketika mereka masuk ke dalam kantor, mereka malu dengan tas butut yang mereka bawa, dan memilih meninggalkannya di luar kantor, hanya mengambil isinya, sarung dan benda yang terbungkus dalam sarung itu. “Ketika dia berjalan itu, sarungnya terlepas dari genggaman Besiap, sehingga buku dan pena dalam sarung itu berceceran, saya benar-benar terharu, ternyata mereka menyusul kami karena masih ingin belajar,” sebut Abdi. Tak ada baju yang mereka bawa, hanya sarung dan buku serta pena.
Terbukti malam itu, ketika disuruh masuk ke kamar, anak-anak itu malah menyodorkan bukunya pada Abdi, dan meminta Abdi untuk mengajari mereka membaca. “Meski sudah menempuh perjalanan jauh dan tidak makan dua hari, mereka masih mau belajar, ya jadilah kami belajar hingga larut,” ujar Abdi.
Karena keesokan harinya Abdi ada keperluan ke Jambi, Abdi tidak tega untuk tidak memenuhi keinginan mereka belajar, sementara Karin sudah harus menjalankan tugasnya di kelompok lain. Ketiga anak ini pun dibawa ke Jambi, tentu sebelumnya Abdi sudah menanyakan kepada anak-anak ini apakah orang tuanya sudah di kasih tahu. “Kamia dah cakopkan ka induk, ndok pergi belajor (kami sudah izin pada induk, kami mau pergi belajar,” sebut Besiap. Jadilah ketiga bocah itu nangkring di boncengan Abdi menempuh perjalanan panjang enam jam bersepeda motor.
Mengapa mereka mau jauh-jauh belajar sampai ke Jambi? “Kamia ndok pintar, jiko dapat surat dari Ationg (staf HTI Wana Perintis yang sering berhubungan dengan Orang Rimba terap, red) kami depot beco,” kata Moruya mantap, meski ia masih mengenakan baju yang dipakainya sejak minggu lalu.
Ketika tengah belajar, telepon genggam Abdi berdering, ternyata di sebrang sana, kakak Besiap Bungo mengkhawatirkan adeknya. Abdi pun menyatakan, mereka baik-baik saja dan akan mengantar mereka kembali ke Terap pada hari kamis, kemudian menyerahkan telepon itu pada Besiap. Dengan enggan Besiap mengambil telepon itu dan berbicara sepatah dengan kakaknya, seolah ia takut disuruh pulang dan kemudian meninggalkan pelajarannya. Selama empat hari di Jambi, ketiga bocah itu belajar tiada henti. Bahkan ketika malam sudah larut, Besiap masih sibuk menulis di selembar kertas, rupanya ia tengah menulis surat untuk Abdi.
“Abedi..selama tinggal, Kamis kamia ndok balek, tolong jaga hutan rimba kamia,” demikian isi kertas yang ditulis Besiap yang ditempelkannya di pintu kamar Abdi tempat mereka menginap selama di Jambi.
Sungguh semangat belajar yang patut diacungi jempol dan ditiru anak-anak lainnya, terutama yang memiliki fasilitas lengkap dan mudah mengakses pendidikan. Bagi Orang Rimba pendidikan masih baru, apalagi kelompok Terap. Alasan Tumenggung dan rerayo (tokoh) Orang Rimba di sana, pendidikan merupakan budaya luar dan tidak sesuai dengan mereka.(*)

sumber : http://www.jambi-independent.co.id 

Arnoud Van Doorn Memeluk Agama Islam


AMSTERDAM. Arnoud Van Doorn politisi Partai Kebebasan Belanda (PVV) Belanda yang dipimpin oleh Geert Wilders kini telah kembali ke Islam setelah melakukan penelitian yang mendalam tentang Islam dan umat Islam.

"Saya bisa mengerti kenapa orang-orang skeptic (terhadap Islam). Ini adalah keputusan yang sangat berat, yang tidak bisa dianggap enteng " tutur Arnoud Van Doorn kepada Al-Jazeera.

Kabar tentang Van Doorn yang masuk Islam pertama kali muncul bulan lalu ketika ia mengunggah status di
Twitter berbunyi "awal baru".

Dia kemudian memposting via Twitter dua kalimat syahadat dalam bahasa Arab.

Mantan politisi liberal anti-Islam tersebut kemudian mengumumkan bahwa dia telah kembali kepada Islam, dan memberikan informasi tambahan tentang alasan di balik keputusan tersebut.

"Mereka yang berada dekat denganku pasti sudah tahu bahwa sering meneliti tentang Al-Qur'an, Hadis, Sunnah dan tulisan-tulisan lainnya selama hampir satu tahun terakhir. Selain itu, saya telah memiliki banyak percakapan dengan umat Islam tentang agama," katanya.

Van Doorn sendiri memutuskan untuk mempelajari tentang Islam karena platform partainya yang sangat benci terhadap Islam.

"Saya telah mendengar cerita miring tentang Islam, tapi saya bukan orang yang akan mengikuti  saja pendapat orang lain tanpa melakukan klarifikasi," katanya.

"Oleh karena itu, saya mulai mendalami Islam karena penasaran. Rekan saya Aboe Khoulani dari Dewan Kota di Den Haag telah mengajak saya jauh ke dalam dengan masjid As-Soennah, yang telah membimbing sejauh ini," aku Van Doorn.

Nama Van Doorn sendiri memang sudah sejak lama terkait dengan sosok anti-Islam asal Belanda, Geert Wilders, karena statusnya sebagai anggota parlemen Belanda dan juga Dewan Kota Den Haag.

Keputusan Doorn untuk memeluk Islam telah memenangkan berbagai reaksi di Belanda.

"Menurut beberapa orang, saya pengkhianat, tetapi menurut kebanyakan orang lain, saya telah benar-benar membuat keputusan sangat tepat," katanya kepada Aljazeera.

"Reaksi tentang saya pada umumnya positif, dan saya juga menerima beberapa dukungan melalui twitter. Rasanya tenang mengetahui bahwa orang-orang yang tidak mengenal saya secara pribadi telah memahami situasi yang saya hadapi dan mendukung saya mengenai pilihan saya tersebut," tutur Van Doorn.

"Saya telah membuat kesalahan dalam hidup seperti kebanyakan orang lainnya. Dari kesalahan-kesalahan ini saya kemudian belajar banyak hal, "kata Van Doorn.

"Dan keputusan saya  memeluk Islam, saya merasa bahwa akhirnya saya menemukan jalan saya. Saya menyadari bahwa ini adalah awal yang baru dan bahwa saya masih harus banyak belajar juga."

"Saya akan terus menghadapi banyak perlawanan, juga dari instansi pemerintah tentunya. Saya beriman kepada Allah bahwa Allah akan mendukung saya dan membimbing saya melalui masa-masa sulit tersebut.”

Dan kini setelah Doorn memeluk agama dia menyayangkan prasangka negatif yang muncul di kalangan masyarakat Barat.

Sebab, prasangka itu merupakan dampak dari ketidaktahuan mereka terhadap Islam dan Muslim.“Saya menyadari berapa besar kebencian orang Barat terhadap Islam dan Muslim,” kata dia dalam wawancara dengan Saudi Gazette, Rabu (24/3).

Karena itu, ia berkeinginan ambil bagian dalam usaha membantu masyarakat Barat untuk lebih baik memahami informasi yang benar tentang Islam dan Muslim. Salah satu usaha itu adalah Membuat Film.

Melalui film itu, Doorn berharap dapat menghilangkan segala hasutan dan prasangka negatf.“Saya sangat menyesal karena mengikuti retorika permusuhan yang diberitakan sayap kanan,” kata dia.

Doorn sadar betul kesalahannya dimasa lalu mungkin telah membuat banyak pengaruh negatif. Sebabnya, ia menyesali kesalahannya itu. “Saya terlalu percaya dengan mis informasi tentang agama saya,” kata dia.“Ketika saya menyadari, saya memutuskan untuk belajar tentang Islam sehingga sekarang saya menjadi Muslim."


15 Langkah Menjadi Pemimpin yang Baik



Kepemimpinan adalah sesuatu yang dapat dipelajari sehingga dapat dilaksanakan spontan dan otomatis sepanjang waktu. Para pemimpin, misalnya, dapat segera membuat beberapa keputusan penting mengenai sebuah masalah, sementara orang lain masih dalam tahap menganalisis masalah.

Banyak orang bertanya-tanya bagaimana caranya para pemimpin bisa mengetahui caranya membuat keputusan terbaik, dalam kondisi di bawah tekanan?

Proses pengambilan keputusan terkadang didasari oleh pengalaman panjang menghadapi beragam situasi yang berbeda-beda. Selain itu, proses ini juga dipengaruhi tipe kepribadian, serta kegagalan yang tidak terprediksi. Proses ini adalah kemampuan memahami dan mengenali dampak dan akibat dari sebuah situasi, baik yang terjadi pertama kali maupun berulang.

Para pemimpin yang sukses memang memiliki naluri mengambil keputusan. Karena mereka telah berulang kali melakukannya, mereka menjadi kebal terhadap tekanan dan amat intuitif dalam proses pengambilan keputusan yang paling penting dan strategis. Inilah mengapa para eksekutif senior sering bilang, mereka mengandalkan “firasat” dalam mengambil keputusan sulit dalam waktu cepat.

Bila Anda berminat mengembangkan karier, inilah 15 hal yang harus Anda lakukan secara otomatis, setiap hari:

1. Membuat orang lain nyaman untuk terus terang
Kita sering melihat pemimpin yang terasa “seram” karena titel dan kekuasaan mereka. Nah, pemimpin yang sukses mampu mengalihkan perhatian terhadap diri mereka, dan mendorong orang lain untuk menyuarakan pendapat. Mereka jagoan dalam membuat orang lain nyaman untuk terus terang dan berbagi pandangan. Para pemimpin sukses justru mampu menciptakan suasana yang ramah dan akrab.

2. Mengambil keputusan
Pemimpin sukses adalah pengambil keputusan yang ahli. Mereka bisa melakukannya dengan memfasilitasi dialog, agar para kolega dapat meraih kesimpulan strategis, atau mereka bisa melakukannya sendiri. Mereka fokus “membuat sesuatu terwujud” sepanjang waktu — sebuah pengambilan keputusan yang menyuburkan kemajuan perusahaan. Para pemimpin sukses tidak membuang-buang waktu di masalah yang mengganggu momentum. Mereka tahu caranya mengambil 30 keputusan dalam 30 menit.

3. Komunikasikan target
Pemimpin sukses juga ahli komunikasi, dan ini sungguh terasa ketika mereka sedang berbicara mengenai “target kerja”. Mereka mengingatkan kolega mereka tentang nilai-nilai perusahaan dan target — memastikan visi mereka benar-benar dapat dipahami dan diterjemahkan dalam langkah nyata.

Saya pernah punya bos yang sering mengomunikasikan harapan dia terhadap bawahannya. Dengan begitu, kami jadi bisa fokus dan tetap berjalan sesuai jalur. Prosedur sederhana yang dia lakukan — yakni menyampaikan harapan — terbukti meningkatkan kinerja kami dan membantu kami mengetahui siapa saja di antara kawan-kawan yang tidak dapat memenuhi standar.

4. Menantang orang untuk berpikir
Pemimpin sukses memahami kemampuan serta kelemahan kolega mereka. Mereka menantang kolega untuk berpikir, dan membantu mereka untuk lebih mengembangkan kemampuan. Jenis pemimpin seperti ini amat piawai dalam mendorong perkembangan pegawai, sehingga orang tidak mudah terlena serta terus tumbuh.

Jika Anda tidak berpikir, Anda berarti tidak belajar hal yang baru. Jika Anda tidak belajar, berarti Anda tidak berkembang — dan lama-lama Anda akan jadi tidak penting di pekerjaan.

5. Dapat diandalkan
Pemimpin sukses membiarkan dirinya diatur oleh kolega. Perhatikan: diatur, bukan dikendalikan. Pemimpin membuktikan diri dapat diandalkan sehingga para bawahan jadi yakin bahwa mereka akan dibantu ketika dalam kesulitan.

Dengan membimbing dan mendukung pegawai, sikap dapat diandalkan juga menunjukkan bahwa bos tidak cuma peduli dengan kariernya, tapi juga karier pegawai.

6. Memberi contoh
Memberi contoh terdengar gampang, tapi kenyataannya banyak pemimpin yang gagal di hal yang satu ini. Nah, pemimpin sukses memberi dan melaksanakan contoh yang mereka berikan. Mereka tahu bahwa mereka diamati oleh bawahan.

7. Mengukur dan menghargai kinerja
Pemimpin hebat selalu punya “denyut” terhadap kinerja bisnis dan orang-orang yang bekerja keras. Mereka tidak hanya memperhatikan angka-angka, tapi juga secara aktif menghargai kerja keras orang — apa pun hasil akhirnya. Pemimpin sukses tidak pernah sebelah mata memandang pegawai yang bekerja keras “karena memang sudah seharusnya”.

8. Senantiasa memberi masukan

Pemimpin sukses selalu memberi masukan kepada bawahan dan juga mau menerima masukan. Caranya? Dengan menciptakan suasana kerja yang penuh rasa percaya. Mereka sendiri sudah memahami betapa pentingnya masukan, sejak awal karier mereka dulu.

9. Bongkar-pasang tim dengan benar

Para pemimpin hebat tahu benar kemampuan dan keahlian bawahan. Sehingga, mereka sangat cermat dalam menentukan “formasi pemain”. Mereka mengetahui pegawai mana yang harus ditugaskan untuk mengatasi situasi tertentu.

10. Bertanya dan mencari nasihat
Pemimpin sukses melemparkan pertanyaan dan mencari nasihat setiap waktu. Dari luar, mereka sepertinya tahu segalanya. Tetapi dari dalam, mereka sebenarnya haus pengetahuan dan selalu mencari cara mempelajari hal baru karena mereka ingin meningkatkan kemampuan mereka dengan nasihat orang lain.

11. Mengatasi masalah, tanpa menunda
Pemimpin sukses segera mengatasi masalah langsung ke akarnya. Mereka tidak menunda-nunda masalah. Kalau ada masalah, mereka juga tidak kabur. Mereka tahu bahwa orang bisa maju bila melakukan hal yang orang lain tidak suka.

12. Energi dan perilaku positif

Pemimpin sukses menciptakan budaya kerja yang positif sehingga para bawahan termotivasi bekerja. Mereka disukai dan dihargai. Mereka tidak mau momentum terganggu oleh kegagalan.

13. Menjadi guru
Banyak pegawai mengeluh, bos mereka tidak mau lagi mengajari mereka. Tetapi pemimpin sukses tidak pernah berhenti mengajari bawahannya, sebab mereka sendiri juga haus pengetahuan. Pemimpin sukses akan meluangkan waktu untuk membimbing kolega mereka serta mendukung pegawai yang memang terbukti mampu untuk maju.

14. Memperkokoh hubungan
Pemimpin yang sukses tidak berfokus mempertahankan “kerajaannya” — justru sebaliknya, mereka mengembangkan wilayah dengan memperkokoh hubungan yang saling menguntungkan. Pemimpin sukses berbagi hasil kesuksesan untuk menciptakan momentum dengan mereka yang ada di sekeliling.

15. Menikmati tanggung jawab

Pemimpin sukses memang menyukai jadi pemimpin. Bukan karena kekuasaan yang didapat, tapi karena dampak bermanfaat yang bisa mereka ciptakan. Bila Anda sudah meraih posisi senior, ini berarti Anda harus melayani orang lain dan Anda baru bisa melakukannya bila benar-benar menyukai pekerjaan.

Pada akhirnya, pemimpin sukses akan mampu mempertahankan keberhasilan karena 15 hal yang dibahas di atas dapat membantu mereka meningkatkan nilai organisasi, dan di saat yang bersamaan mengurangi risiko.

Sumber : http://id.she.yahoo.com/15-langkah-menjadi-pemimpin-yang-baik-025245017.html

Selasa, 23 April 2013

Teknik budidaya Pegagan



Pegagan  (centella asiatica)  merupakan tanaman yang dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi (1-2500 mdpl) dengan curah hujan 8-9 bulan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal suhu udara antara 20-25oC dan kelembaban 70-90% dan pH 6-7. Pegagan juga memiliki beberapa nama dibeberapa daerah di indonesia seperti daun kaki kuda, daun aga, pegagan, rumput kaki kuda dan antaran
gede. Selain di Indonesia pegagan juga dikenal oleh beberapa beberapa nama asing seperti Amerika (Gotu kola), Jerman (Wassernabel) dan Malaysia (pegagan ular).
Pegagan ini merupakan tanaman yang dapat hidup di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Pegagan tumbuh secara merayap, tidak berbatang dengan tinggi tanaman 10-50 cm. Daun tersusun dalam roset akar dan bentuk daun seperti kipas dengan permukaan daun licin serta tepi daun melengkung ke atas dan bergerigi. Diameter daun1-7 cm.
Tangkai daun pegagan berbentuk pelepah, agak panjang dan berukuran 5-15 cm. Bentuk bunga bundar lonjong, cekung dan runcing ke ujung. Kelopak bunga tidak bercuping serta tajuk bunga berbentukbulat telur dan meruncing ke ujung.
Buah tanaman pegagan kecil, panjang 2-2,5 mm dan lebar 7 mm. Akar rimpang dengan banyak stolon.
Pada akar, batang dan daun pegagan mengandung : senyawa glikosida, triterpenoida, alkaloida, hidrokotilin, steroid, tannin, minyak atsiri, gula pereduksi dan garam mineral seperti K, Na, Mg, Ca dan Fe.
Dalam tahapan budidaya pegagan harus melalui tahapa-tahapan seperti pada penjelasan dibawah ini :

a.       Persiapan dan pengolahan lahan
Tujuan dari pengolahan lahan adalah untuk membuat kondisi fifik lahan cukup remah dan gembur guna menunjang pertumbuhan yang baik bagi tanaman, serta untuk mengurangi populasi gulma. Jika lahan yang digunakan adalah persawahan, maka dalam pengolahannya perlu membuat saluran air, pencangkulan dan penggemburan tanah serta pembuatan bedengan.
Secara umum pegagan dapat tumbuh di sembarang tempat, daerah dan waktu dalam arti dapat ditanam baikk di tegalan atau persawahan, di daerah dataran tinggi maupun rendah dan ditanam baik di musim kemarau atau penghujan.

b.      Persiapan bibit
Bibit harus berasal dari tanaman yang benar-benar sehat, kuat serta tidak terserang hama dan penyakit. Secara umum pegagan dapat dikembangbiakan dengan biji dan stolon. Stolon yang diambil sudah berakar dan setiap ruas dengan panjang stolon minimal 3 ruas.

c.       Penanaman
Bibit pegagan berusia 4-6 minggu dianjurkan ditanam dengan jarak 20x20 cm dan langsung dilakukan penyiraman.

d.      Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan dilakukan untuk mendapatkan pegagan yang sehat dan berkualitas, meliputi :
-          Penyiraman dilakukan 1-2 kali setiap hari, tergantung kondisi lahan.
-        Pemupukan dilakukan 2-3 kali tiap 1 kali masa tanam, yaitu saat awal penanaman, pertengahan    pertumbuhan vegetatif dan saat siap waktu.
-    Penyulaman dimaksudkan untuk mengganti tanaman yang tidak berhasil tumbuh dan dilakukan setelah tanaman berumur 2-4 minggu di lahan.
Penyiangan dimaksudkan untuk menghindari tumbuhnya tanaman pengganggu serta untuk memperbaiki struktur tanah dan dilaksanakan 1-4 minggu setelah tanam dan selanjutnya dilakukan secara rutin tiap 1 bulan.

e.       Penanggulangan hama penyakit
Dianjurkan untuk menggunakan pestisida nabati guna mengendalikan hama belalang dan ulat pemakan daun. Larutan pestisida nabati berupa bunga krisan, mimba, tembakau, akar tuba, lengkuas, sereh, daun sambiloto/bawang putih yang setelah dicampur, dijadikan larutan dan disemprotkan pada tanaman untuk pengendalian hama. Penyakit yang biasa menyerang adalah penyakit busuk akar. Usaha peventif yang dapat dilakukan adalah menjaga keseimbangan kelembaban tanah.

Saat pemanenan adalah pada saat tanaman umur 3-6 bulan. Pemanenan pegagan yang dilakukan sebanyak 3 kali dengan cara memotong tanaman dari pangkal, dengan alat yang bersih dan tajam.

Pencegahan, Pengendalian Penyakit Dalam Simpanan



Pencegahan dan pengendalian penyakit dalam simpanan sangat tergantung macam penyakit dan keadaan lingkungan. Usaha-usaha yang efektif ialah :
a.       Mengetahui kehadiran (adanya) pada biji sebelum ditanam
Untuk maksud ini perlu pengujian kesehatan biji. Jika terbukti terdapat patogen dalam jumlah yang cukup besar, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah mencegah penanaman dan diadakan perlakuan biji. Tujuan perlakuan biji ialah untuk mencagah terjadinya infeksipada bibit pada tanaman dewasa. Dengan
perlakuan ini maka inokulum yang berada dipermukaan atau di dalam biji dapat mati secara langsung. Bagi biji yang sudah terinfksi, maka perlakuan biji bersifat kuratif, selain juga dapat melindungi benih terhadap patogen yang berada dalam tanah. Dalam kondisi umum yang dimaksud perlakuan biji selalu dihubungkan dengan pemakaian zat-zat kimia, tetapi ini adalah sesuatu hal yang salah. Perlakuan-perlakuan biji selain pemakaian dengan perlakuan panas, sinar ultra violet, infra merah dan sebagainya. Karena pemakaian zat kimia mempunyai segi yang mnguntungakan dari pada cara ynag lain, maka cara ini banyak dipakai orang. Menurut kegunaannya, perlakuan biji pada dasarnya ialah
1.      Desinfestan, menginaktifkan/ mematikan jasad yang ada dipermukaan biji
2.      Desinfektan, efektif terhadap jasad-jasad hidup pada bagian biji yang lebih dalam, dan
3.      Protektan, yang melindungi biji dari serangan jasad hidup yang berada dalam tanah
Secara praktis semua bahan untuk perlakuan biji adalah desinfestan, tetapi ada beberapa yang desinfektan dan protektan. Tetapi formal dehida dapat berfungsi sebagai desinfestan maupun desinfektan, tetapi tidak bersifat protektan
b.      Mengukur kandungan air bahan dan suhu secara teratur serta mengambil contoh secara berkala untuk mengevaluasi kondisi dan daya simpan
Kandungan air bahan yang seimbang dengan lengas nisbi udara 65 persen atau kurang, pada suhu rendah dapat mencegah serangan jamur simpanan. Menurut Hall (1970) kerusakan akibat jamur simpanan dan bakteri dapat dicegah dengan cara menyimpan bahan dengan kandungan air rendah atau kandungan air yang seimbang dengan lengas nisbi udara kurang dari 65 persen untukm daerah tropis. Suhu dan lengas nisbi yang dapat menghambat perkembangbiakan beberapa jasad hidup di gudang pemyimpanan.
c.       Aerasi
Aerasi gudang mampu menurunkan dan menyeragamkan suhu, sehingga dapat menurunkan proses-proses biologis di dalam gudang. Keseragaman suhu akan mencegah perpindahan air di antara butiran biji-bijian yang disimpan.
d.      Fumigasi dan sanitasi
Sanitasi khususnya pada tempat penyimpanan biji. Sehingga sebagai contoh penggunaan khloropirikin atau gas formaldehida sebagai fumigan selama 24 jam dalam gudang penyimpanan.
e.       Pemberian bahan kimia atau fungisida
Pemberian fungsida biaanya dipakai untuk mencegah atau mematikan patogen-patogen dalam simpanan. Sedang pemberian bahan pengawet seperti halnya luprosil pada beras dapat menghambatpenyusutan beras, pertumbuhan jamur, mempertahankan warna beras, rasa, warna dan bau nasi terutama pada konsentrasi 0,6 persen (Syamsidi, 1989).
f.       Cara lain untuk menghindari penyakit di dalam simpanan
Dengan mencegah adanya infeksi dalam pertanaman. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan memelihara tanaman yang sehat atau mengadakan pertanaman di daerah dimana keadaan lingkungannya tidak memungkinkan pertumbuhan patogen.
g.      Lama penyimpanan
Mengenai kemungkinan bahwa patogen mempunyai jangka waktu tertentu bertahan dalam biji, maka hal ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi banyaknya inokulum yang terdapat pada biji. Sebagai contoh :
-          Jamur
o   Fusarium moniliforme       (jagung)           bertahan          8 tahun
o   Ustilago nuda                    (barley)            bertahan          11 tahun
-          Bakteri
o   Xanthomonas oryzae        (padi)               bertahan          2,5 tahun
o   Baketri yang menyerang kedelai               bertahan          0,5 tahun
-          Virus
o   Tobacco Ring spot            (tembakau)      bertahan          5 tahun
o   Bean Common Mosaik     (kedelai)          bertahan          2 tahun
Dengan adanya batas umur patogen, pencgahan penyakit biji dapat dilakukan dengan mengatur waktu penyimpanan, tetapi untuk ini perlu diperhatikan penurunan mutu dari biji tersebut.
h.      Karantina
Suatu cara untuk mencegah agar patogen atau bahan yang terinfeksi tidak dapat masuk ke daerah dimana patogen tersebut terdapat. Dalam praktek, cara bekerjanya karantina adalah pemilihan biji harus selektif, karena tidak mungkin untuk memeriksa semua bahan atau biji yang didatangkan dari luar negeri atau daerah lain. Bila akan mengimpor biji sebaiknya berasal dari daerah yang diketahui bebas patogen. Harus diingat bahwa suatu patogen mungkin tidak berarti di suatu daerah, tetapi dapat meluas dan merusak di daerah lain, dimana keadaan iklim dan cara bercocok tanamnya lebih menguntungkan bagi patogen ataupun disebabkan karena variasi tanaman didaerah itulebih peka terhadap serangan patogen tersebut.
Sumber :
 Rasminah, Siti. 1997. Penyakit dalam Simpanan (Penyakit Gudang). FP-UB. Malang