Selasa, 27 Maret 2012

Miliki Mata Sehat dengan Lasik



Dalam waktu satu dekade, fenomena bedah lasik cukup menarik perhatian di berbagai negara. Singapura sebagai negara dengan angka tinggi penderita mata rabun adalah salah satu negara yang mendapati banyak permintaan untuk lasik.


Meskipun telah cukup informasi dan iklan mengenai lasik beredar, masih ada masyarakat dan bahkan dokter mata yang belum mengetahui benar tentang lasik, banyak kesalahapahaman, mitos, dan keraguan. Kebingungan seperti ini biasanya muncul dari pertanyaan apa keuntungan dari lasik dan proses bedah refraktif itu sendiri.


Berikut penjelasan Dr Chua Wei Han, M Med (Ophth), FRCSEd (Ophth), FAMS, Consultant Ophthalmologist, Refractive Surgery Service dari Singapore National Eye Centre untuk bisa menjawab keraguan Anda soal lasik.


Apakah yang dimaksud dengan lasik laser, tanpa pisau?
Tipe bedah lasik seperti ini menggunakan jenis laser femtosecond untuk membuka kornea. Dengan menggunakan mikro keratom mekanikal, komplikasi yang terjadi saat pembukaan kornea sangat kecil. Bukaan kornea yang terlalu kecil dan tidak beraturan akan menyulitkan proses tahap kedua lasik untuk dilaksanakan.


Maka, hadirlah teknik terbaru menggunakan laser femtosecond. Kecil, dengan detak infra red yang pendek sehingga memungkinkan keakuratan di dalam kornea. Dengan hadirnya laser berjenis unik ini, bukaan pada kornea menjadi semakin mulus dan tidak berbekas pada saat sembuh nanti. Semakin baiknya pembuatan bukaan ini, maka semakin baik pula pandangan mata yang dihasilkan.


Bisakah orang di atas 40 tahun melakukan lasik?


Mereka yang memiliki mata rabun pada usia 40-an dan perlu menggunakan kacamata untuk membaca, bisa jadi akan diminta untuk tetap menggunakan kacamata setelah operasi lasik. Meskipun hingga kini belum ada metode yang tidak mengharuskan pasien usia 40-an menggunakan kacamata lagi, kondisi ini bisa dikurangi dengan serangkaian prosedur lasik lainnya yang dikenal dengan "slight monovision".


Prosedur ini, yang sama persis dengan prosedur lasik untuk memperbaiki pandangan jauh, dilakukan pada mata dominan agar dapat melihat jauh, sementara mata yang tidak dominan, akan tetap perlu menggunakan kacamata baca. Hal ini memberikan efek yang sama ketika pasien menggunakan bifocal.


Sebagian besar pasien memilih prosedur ini karena dapat membantu pandangan jauh mereka, namun sebagian lainnya merasa sulit membiasakan diri dengan kondisi sepasang mata yang berbada-beda. Hal ini bisa dilakukan beberapa hari setelah operasi di mana pasien dapat menggunakan lensa kontak pada mata yang tidak dominan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar